Ini adalah catatan penulis saat mengikuti Mata Kuliah Study PB: Kitab Ibrani di study lanjut S2 Magister Theology STBI Semarang. Dosen Pengampu: BP. Iswara Rintis Purwantara. Seorang Pendeta, dosen pengajar, dan Penulis buku.
Jadi, Jikalau banyak kekuarangan, mohon dimaklumi.
STUDI PB: KITAB IBRANI
Natur
study PB adalah eksegesis. Salah satu Latar
Belakang munculnya disiplin teologi biblica adalah muncul pasca reformasi abad
15-16. Stimulus munculnya teologi
biblica: hak untuk membaca Alkitab. Sebelum reformasi, haknya orang Kristen untuk
membaca Alkitab dibatasi. Para rohaniwan
prareformasi, menakut-nakuti umat bahwa “kalian tidak dapat menafsirkan
ini!”. Tetapi Luther mengatakan bahwa
asal seseorang bisa membaca maka ia pasti bisa memahaminya. Semua orang punya hak yang sama. Kita juga percaya faktor supranatural yaitu
Roh Kudus.
Penulis
kitab Ibrani berasumsi bahwa pembacanya sudah paham PL, khususnya kitab torah,
dan hukum-hukum yang terkait dengan ritual (Ulangan, Imamat, dll). Inilah sebabnya Ibrani dianggap sulit. Karena mereka tidak suka memahami PL. Banyak orang memusuhi kitab ini karena
sebenarnya mereka tidak mengenal.
Hak
terbesar kita yang sering kita abaikan adalah membaca dan menafsirkan
Alkitab.
Judul
dan ayat dalam Alkitab bukanlah yang diilhami, melainkan berdasarkan
penafsiran. Oleh karena itu, kita jangan
dikendalikan oleh ayat dan pasal, atau perikop yang tidak diilhami. Skopus:
hubungan antar ayat atau konteks yang tdk selalu tergantung pada pasal atau
ayat yang sudah dibagikan oleh LAI.
Tujuan
sejati dari hermeneutik adalah homiletika (khotbah). Bukan tafsiran. Sasaran terakhir dari penafsiran bukan
teologi sistematika tetapi khotbah. Dari
teologi biblica kita akan menemukan makna dan signifikansi. Makna sendiri memiliki dua hal: deskriptif
dan normatif. Kedua hal ini menyatu
dalam hermeneutik. Hanya di dalam
khotbahlah kedua hal ini bisa hadir bersama-sama.
Orang
ketiga: menemukan makna dan tidak sampai ke signifikansi. Yang diperhatikan Orang ketiga ini adalah
penulis kitab tertentu. Eksegesis. Apa arti ini bagi Yohanes yang menulis?=>
jika kita hanya menggunakan ini para para profesor di seminari
Orang
pertama: pembaca kitab yaitu apa arti kitab ini bagi saya? Sampe pada
Devotional. Kalau hanya menekankan ini kita jadi biarawan.
Orang
kedua: jemaat, khotbah. Kita bandingkan
apa makna ayat ini bagi saya, dan kita bagikan terhadap orang lain.
Jadi kita harus menggunakan ketiga-tiganya.
Harus seimbang.
SIAPA PENULIS IBRANI?
Kanon
adalah gereja atau orang Kristen mengakui secara formal buku/kitab yang sejak
semula sudah diakui atau diterima otoritasnya oleh gereja. Kanon berfungsi untuk mengakui atau
menyeleksi sifat tulisan itu. Ibrani
sebenarnya sudah masuk dalam kanon oleh keagungannya sendiri. Kanon berfungsi karena pada masa itu banyak
orang-orang yang mengaku2 tulisannya.
Pada
waktu itu sebenarnya selalu diawali dengan nama penulis. Karena itu sangat perlu. Nah ada perdebatan, Ibrani ini bersifat surat
atau khotbah/oratorial. Satu2nya alasan
disebut ini surat karena pada bagian terakhir ada salam.
Otoritas
sebuah kitab bergantung pada siapa penulisnya? Relevansi kitab itu bergantung
akan latar belakang aslinya. Dan tidak
semua kitab dalam perjanjian baru adalah surat.
Ada beberapa kitab yang tidak menuliskan penulisnya, spt Matius. Semua itu hanyalah teori. Apa yang dikatakan
oleh origenes inkognito artinya tidak diketahui, atau anonim, hanya Tuhan yang
tahu.
Kita
tidak bisa mengabaikan faktor ilahi dan faktor insani dalam penulisan
Kitab. Ketika kita mengetahui siapa yang
menulis kitab itu, siapa dia? Maka kita akan menemukan banyak hal yang sangat
luar biasa. Contohnya kitab Yakobus
1:1. Yakobus adalah saudara Yesus
sekandung. Tetapi Ia mengakui Yesus
sebagai Allah dan Yakobus mengaku dirinya sebagai hamba. Sebelumnya, saudara2nya tidak mengakui Yesus
(berdasarkan pernyataan Yesus: saudaraku adalah dia yang mendengarkan
firman-Ku). Tetapi setelah Yesus bangkit
dan Ia menampakkan diri kepada Yakobus, maka Yakobus berubah menjadi mengakui
Yesus. Terlihat dalam tulisan Yakobus.
Walaupun
penulis insani penting, tetapi jangan terlalu menekankan insani dan mengabaikan
faktor ilahi. Hal ini dilakukan oleh
kaum liberal (higher critisism).
Sehingga mereka menganggap kitab itu sekedar buku2 sejarah.
Kita
percaya bahwa penulis kitab adalah dia yang namanya tercantum atau diklaim oleh
kitab yang bersangkutan. Dalam kasus2
tertentu dimana klaim itu tidak jelas kita tetap tidak meragukan wibawa dari
kitab tersebut. Karena apa? Karena
faktor ilahi.
Jika
ada penulis Alkitab yang karena kehendak Allah menyembunyikan identitasnya maka
tidak perlu bagi kita untuk menemukannya.
Bukan soal diterima atau ditolak kenapa perlu diketahui penulisnya?
Adalah untuk mengetahui penempatannya dalam kanon, urutannya.
Ada 3 bentuk yang perlu diketahui soal study
PB:
-
Author
centered (penulis sebagai pusatnya)
-
Text
centered (kitab)
-
Reader
centered (pembaca)-> jadi subyektif.
Dalam
beberapa buku memberikan proposal tentang siapa penulis Ibrani. Ini hanya
memenuhi buku saja. Ada dua bentuk yaitu eksternal dan internal. Eksternal
adalah mereka sudah punya presaposisi tentang siapa penulis kitab. Kemudian
mereka mengambil nats dari Alkitab untuk mendukung presaposisi itu.
Jika
kita berfokus pada penulis kitab Ibrani, padahal kita tidak pernah mengetahui
penulisnya. Jika kita terlalu
berorientasi pada penulis maka kita malah jadi study psicologis penulis. Dalam hermeneutik kita harus mengingat ketiga
hal di atas, mana yang lebih primer dalam kitab itu. Jika berpusat pada penulis, maka penulis itu
tidak dapat menjelaskan kembali apa yang telah dia tulis karena dia sudah tidak
ada.
Dengan
demikian kita jangan mengabaikan faktor ilahi.
Jadi bagi kita, kitab Ibrani berotoritas bukan disebabkan oleh penulis
insaninya tetapi penulis ilahinya juga.
Ada sistem hermeneutik yang cenderung ke text ada yang cenderung ke
pembaca.
PENERIMA SURAT-> TUJUAN PENULISAN->
PENAFSIRAN SURAT
Pengaruh
Aleksandria sangat tinggi dalam penulisan ini.
Sehingga ada dugaan bahwa ini adalah Apolos. Bahasa yunaninya memakai tingkat tinggi. Kitab ini mulai diberi judul pada abad
ketiga, Tertulianus. Bukti yg sangat
kuat bahwa penerimanya adalah orang Ibrani karena hampir semua mengutip PL. Tandanya adalah menjorok ke dalam khusus ayat
yang dikutip dari PL.
Bukti
secara eksternal: Kisah para rasul.
Ibrani menguraikan hal2 yang belum diklarifikasikan oleh kitab
sebelumnya. Contoh: Kispar 6:7 6:7 Firman Allah makin tersebar, dan jumlah
murid di Yerusalem makin bertambah banyak; juga sejumlah besar imam menyerahkan
diri dan percaya. Utk menjelaskan ini harus ada kitab Ibrani. Contoh lain di Kispar 15, mengenai
sunat. Bagaimana menjelaskan hal ini,
makanya harus ada kitab Ibrani. Orang
Farisi bertobat menjadi Kristen.
Paulus
adalah seorang penganut agama Yahudi yang dulunya salah, sekarang masuk ke
agama Yahudi yang benar. Kis Par. 20:21
aku senantiasa bersaksi kepada orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani,
supaya mereka bertobat kepada Allah dan percaya kepada Tuhan kita, Yesus
Kristus.
Kis
Par 21:20 Mendengar itu mereka memuliakan Allah. Lalu mereka berkata kepada
Paulus: "Saudara, lihatlah, beribu-ribu orang Yahudi telah menjadi percaya
dan mereka semua rajin memelihara hukum Taurat.
Bagaimana orang ini memegang taurat dan
juga hidup di zaman anugerah.
Kis
2:46 Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam
Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan
makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, mereka beribadah di bait
Allah, artinya masih sistem PL.
Kis
3:1. Pada suatu hari menjelang waktu sembahyang, yaitu pukul tiga petang,
naiklah Petrus dan Yohanes ke Bait Allah.
Kebiasaan PL.
Penerima doktrinal Eskatologi.
Ada 2 kitab doktrinal: Roma dan Ibrani.
Minimal Ibrani 10-13.
Ibrani
10:18 Jadi apabila untuk semuanya itu ada pengampunan, tidak perlu lagi
dipersembahkan korban karena dosa.
Ada perubahan, taktikal untuk menyampaikan
doktrin:
10:19.
Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat
masuk ke dalam tempat kudus,
Perbedaan Roma dan Ibrani:
-
Roma
disampaikan kepada orang Kristen umum.
-
Ibrani
disampaikan kepada orang Kristen Yahudi.
Dalam kitab Roma, ada tempat khusus bagi
orang Israel.
#untuk
memahami secara baik suatu ayat: kita harus memahami satu bagian dari
keseluruhan. Artinya, melihat ayat itu
dengan hubungannya dengan kitab atau ayat sekitarnya.
Identitas pembaca dapat juga kita ambil
dari kitab Ibrani:
Ibr
2:5. Sebab bukan kepada malaikat-malaikat telah Ia taklukkan dunia yang akan
datang, yang kita bicarakan ini. Keunggulan
Yesus atas Malaikat.
Ibrani selalu memberikan doktrin dan
nasehat (sisipan).
Penulis
Ibrani menuliskan sesuatu tentang dunia baru yang dikhususkan utk kita, bukan
untuk Malaikat. Hal ini ditulis untuk menghibur
mereka yang sedang bersedih karena penjajahan yang continu sepanjang zaman.
Sehingga mereka melempar pikiran mereka ke masa yang akan datang (eskatologi).
Kenapa ada peringatan bahaya untuk murtad?
Karakter
dari PB: sekarang dan akan datang. Menurut
kitab Ibrani, kita orang Kristen sedang hidup dalam 2 zaman, yaitu: zaman lama
dan zaman baru. Tetapi kita sudah
mencicipi berkat-berkat zaman baru. Buktinya? Kebangkitan Yesus. Orang mati dihidupkan, buta dicelikkan. Tetapi kita belum sungguh2 meninggalkan dunia
lama ini. Satu hal kita menolak bahwa
Ibrani dipengaruhi oleh Philo/Plato dari aleksandria, karena penafsiran Philo
terhadap Alkitab alegori, sedangkan Ibrani tidak demikian.
Deskriptif-Normatif
Dalam
kitab Ibrani adalah godaan untuk deskriptif
karena surat ini ditujukan kepada ibrani. Ada yang mengatakan bahwa deskriptif normatif
adalah dua langkah. Dalam deskriptif
kita menemukan arti ayat ini bagi para penerima surat ini.
-
Deskriptif:
arti asli/masa lampau kepada penerima pertama.
Jika kita terlalu menonjolkan hal ini dalam khotbah maka kita terlalu
menjadikan Alkitab sebagai buku sejarah saja
-
Arti
masa lampau
-
Apa
yang dipercayai orang kuno
-
(penafsiran
penulis kitab tentang Yesus)
-
Alkitab
sejarah
-
Normatif:
arti masa kini. Jika kita terlalu
menonjolkan bagian ini, maka terlalu dipaksakan. Sehingga kita menonjolkan pernyataan saja. Sifat historis ayat Alkitab diabaikan.
-
Arti
masa kini nas
-
(penafsiran
kita tentang yesus)
-
Alkitab
sbg penyataan
-
Dari
keduanya itu persoalan manusia dari dulu smp skrg adalah DOSA. Cara
penyelesaiannya adalah sama yaitu KRISTUS.
-
Berjalan
bersama raksasa Iman: Abraham, dll. Yg lbh bsr YESUS.
-
STRUKTUR
-
KEUNGGULAN
BERITA YANG DIBAWA OLEH YESUS.
-
IBRANI
2:1-4
-
1:1-3
juru bicara
-
1:4-2:18
pembawa berita yang lebih tinggi.
-
Berita
itu dibawa oleh Yesus sendiri (2:3b)
-
Cara
penyampaiannya (3c) dpt dipercayai.
Sudah dibuktikan oleh org2 yg mendengarnya secara langsung
-
Kekuatan
(4) ditandai dengan tanda dan kekuasaan dan mujizat. Penjelasan: org yahudi
sudah nyaman dgn agamanya. Jika mereka hrs jadi kristen mereka akan jadi
dimakan singa. Tetapi hanya dengan
adanya tanda2/mujizat mereka bisa mendengarkan perkataan/ajakan nelayan ini. Pada wkt itu blm ada PB, tak ada pegangan
mrk. Shg harus ada mujizat.
-
Berita
ini unggul karena daya penghasilannya: jika kita menerimanya kita memperoleh
hidup yang kekal, jika kita mengabaikannya kita akan kena hukuman besar.
Dua hal yg diberikan Tuhan kpd kita tetapi
tidak diberikan-Nya kpd Malaikat:
-
Dunia
yang akan datang (ay5)
-
Belas
kasihan (16)
-
Ada
bbrp cara belaskasihan itu diberikan:
-
Menjadi
sama dgn keturunan abraham (11:12)
-
Menderita
-
Mengalami
pencobaan
-
maut
Ibrani 3:1-19
Sikap para pelaku iman:
-
sikap
pada Yesus, pandanglah kpd Yesus. Jgn contoh org israel (..
-
sikap
kita pd diri sendiri: waspadalah (12)
-
sikap
thd sesama: nasehatilah
-
knp
kita hrs memandang Yesus n bkn Musa (3-4).
Karena Yesus ahli bangunan, Musa bangunannya. Sama dgn kita si Musa ini.
-
Yesus
setia sbg Anak yg mengepalai Rumah itu.
-
Musa
menunjuk pd Yesus, tetapi Yesus menunjuk pd diriNya sndiri.
Semua
itu penting dalam kehidupan kita oran? Kristen sampai kapan? Sampai pada
akhirnya.(6:11).
Akhir zaman # zaman akhir (tdk sama).
1:2
zaman akhir ini (artinya periode waktu ). Zaman akhir ini, nanti akan diakhiri
dengan akhir zaman. Zaman akhir periode yang dimulai dengan kedatangan Yesus
yang pertama kali.
Zaman
akhir dlm KJV dikatakan these last days. Sdgkan akhir zaman dikatakan the last
day.
Unity in Diversity : satu dlm byk.
Dalam teologi biblika: anda harus analitis
Sedangkan dalam teologi sistematika : anda
harus tematis/sintesis.
Kita harus menemukan keunikan dari setiap
kitab bukan secara keseluruhan.
Pasal 4 masih menyangkut supremasi Yesus
atas Yosua.
Untuk
memahami tanah perhentian yang disebutkan dalam Ibrani, maka perlu kita
membandingkan antara Yosua dengan Yesus.
Jadi pada masa Yosua, ia membawa orang israel ke tanah perhentian dari
perjalanan mereka yaitu tanah Kanaan (tanah perjanjian). Sedangkan Yesus, Ia membawa manusia pada
tanah perjanjian yaitu Yerusalem baru/sorga.
Peristiwa di ps 4 ini sebenarnya menjelaskan keunggulan Kristus dengan Musa
dan Yosua. Kenyataan bahwa ada orang
yang masuk dan yang tidak masuk ke dalam perhentian.
Dalam
Ibrani ini kita diperkenalkan pada suatu keadaan sudah dan belum. Yesus lebih ditampilkan sebagai Imam yang
akan datang (pengharapan) daripada Ia sebagai Imam masa yang lalu.
Dalam
pandangan Alkitab sejarah itu linear.
Dlm PL ada keyakinan bahwa dunia yang kita tinggali ini adalah dunia
yang sudah jatuh ke dalam dosa, dicirikan dengan kejahatan, kematian,
penderitaan. Mereka menantikan
kedatangan seorang Mesias yang akan mengakhiri zaman lama dgn zaman baru, yg
keadaannya sebaliknya. Zaman baru ada
kebaikan.
Jika
kita beralih ke PB, ternyata zaman baru itu sudah dimulai menerobos masuk ke
zaman lama dgn kedatangan Yesus yang pertama sekali. Tetapi nanti ketika Yesus datang kedua kali,
zaman lama akan sungguh2 diakhiri dan zaman baru sungguh2 dimulai. Kita ada di masa sudah dan belum (already but
not yet). Kalau kita beralih ke kitab
Injil, inilah yang disebut dengan kerajaan Allah. Sekarang ada kerajaan Allah? Sudah!
Tetapi kita juga masih hidup dalam zaman lama.
Pasal 4:dua realitas perhentian
Pada
ayat 3 kita sedang memasuki. Tempat
perhentian itu adalah realitas sekarang. Kata akan di ayat 1 sebenarnya bukan
memakai kata akan melainkan memakai kata sudah. Pada saat ini kita berhenti dari dosa,
berhenti dari ketidaktaatan, berhenti dari usaha kita sendiri, melainkan
saatnya kita masuk dalam kebergantungan penuh kepada Allah. Dalam PL ada sungai Yordan, sudahkah kita
melalui sungai yordan itu? Sudah dan sedang.
Itulah yang mampu dibuat Yesus dan Yosua tidak.
1)
4:1.
Sebab itu, baiklah kita waspada, supaya jangan ada seorang di antara kamu yang
dianggap ketinggalan, sekalipun janji akan masuk ke dalam perhentian-Nya masih
berlaku.
Artinya adalah realitas akan datang. Ada nasehat soal ini:
Waspada
4:12
Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua
manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan
sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
Judulnya: sifat-sifat firman Allah
-
Kuat
-
Tajam
-
Berkekuatan
double (pedang bermata dua)
-
Dst
Eskatologi
adalah berakhirnya dunia zaman lama dan dimulainya dunia zaman baru.
Bedanya
kita dengan orang di luar kita adalah 10:19. Jadi, saudara-saudara, oleh darah
Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,
Kita lebih pede, berani. Sementara mereka
penuh ketakutan.
Struktur Ibrani 12
-
Ada
yang menantikan kita di sana: beribu2 malaikat
-
Kita
anak sulung/jemaatnya terdaftar di sorga. Ada jemaat yang sejati di sorga
-
Allah
menghakimi. Dlm kitab Ibrani Yesus tdk
ditampilkan sebagai Hakim.
Ibrani 5:1-10 “Kualifikasi
Imam” Ingat setiap kata –di... Ini penting Untuk Ibrani pasal 5 tadi, ada
kualifikasi imam insani
1. Dipilih
2. Ditetapkan
3.
Disempurnakan
oleh Allah.
Judul/ide: dlm 1 perikop
kita harus temukan ide eksegetikal, kemudian baru dibuat menjadi ide
homiletikal (supaya lebih keren).
MURTAD
Pendekatan
Calvinis normal ia berkata bahwa orang yang disebut dalam Kitab Ibrani adalah
orang yang belum sungguh2 Kristen.
Tetapi pandangan ini mengalami kesulitan karena ayat ini benar-benar
berbicara kepada mereka yang benar-benar sudah bertobat. Orang Armenian menyatakan bahwa ayat ini
berbicara kepada orang Kristen.
Tetapi
orang lain yang masih sepaham dengan calvin bahwa: ini hanya peringatan bahwa
kalau orang Kristen kalau main2 akan murtad. Ini pun mengalami kelemahan. Tafsiran lain adalah yang dimaksud murtad
adalah memperingatkan mereka kepada disiplin Allah. Murtad di sini bukan dari percaya menjadi
tidak percaya, yang akibatnya bukan kehilangan keselamatan. Pandangan ini mempunyai kelemahan karena
beratnya hukuman yang sedang dibicarakan di ayat ini, yaitu neraka.
(pertanggungjawaban)
(predestinasi)
Masalah murtad di ibrani mengerucut
-
pada status orang (tidak sungguh2 bertobat,
-
natur murtad (kemerosotan iman, bergeser dari kebenaran
rohani, )-(hujat)
orang-orang yang
dimaksud ini adalah orang Kristen yaitu orang2 yang sudah sungguh2 kristen
karena mereka sudah masuk.
Kunci:
Jikalau kita
mau mendengar kata Alkitab, berarti kita
harus menghargai apa yang Alkitab katakan.
Alkitab itu dipenuhi dengan ayat-ayat yg berisi jaminan keselamatan. Tapi juga dipenuhi dengan ayat2 bahaya
kemurtadan. Jadi ayat tentang jaminan
keselamatan dan ayat2 tentang peringatan kemurtadan sama banyaknya. Jadi apa yang harus kita lakukan? Kita harus
pegang dua-duanya. Kita harus memegang
iman percaya kita karena Alkitab mengatakan demikian, tetapi juga harus waspada
jangan kita murtad. Kita harus memegang
kedua-duanya bukan karena kita dipengaruhi oleh dogma.
Kalau kita mendengarkan kata Alkitab, murtad itu pasti
mungkin terjadi. Tetapi kemurtadan itu
bukan sesuatu yang gampang terjadi karena Alkitab dipenuhi oleh ayat2 tentang
jaminan keselamatan. Karena Alkitab
banyak ayat tentang kemurtadan, maka kita harus
waspada, tetapi karena Alkitab dipenuhi ayat2 tentang jaminan
keselamatan, maka kita tidak perlu takut terhadap
kemurtadan. Karena kemurtadan
itu sesuatu hal yang dilakukan secara
sadar. Atau tidak terjadi tanpa ia
ketahui.
Menurut Ibrani dan
Petrus tidak ada org murtad yang bertobat.
Orang yang murtad tidak mungkin bertobat lagi.
Allah tidak menjamin
keselamatan kita dengan mematikan freewill kita, tidak disetell spt robot. Dia menjamin keselamatan kita dengan memakai
berbagai sarana karunia yang ada termasuk memberi jaminan2 dan peringatan2
dalam Alkitab. Oleh karena freewill sbnrnya
orang percaya bisa menolak imannya, tetapi dengan berbagai alasan karena ayat
Alkitab maka ia tidak melakukannya.
Allah tidak mendehumanisasikan kita, tetapi Allah mengajar kita tentang
pentingnya berhati2.
Jangan menganggap bahwa
Allah itu adalah manusia, cepat frustrasi, putus asa. Kita juga jangan cepat berpikir thd sesama
kita bahwa sesama kita itu sudah murtad.
Martin luther berkata: Tidak ada yang tahu hati Tuhan. kecuali Tuhan membuka diriNya pada kita.
Paulus tidak berkata:
aku sudah memulai pertandingan ini dngan baik, tetapi :aku telah mengakhiri
perjuangan ini dengan baik. Allah
menilai hasil akhir. Bukti dari
peringatan dan Roh Kudus, serta jaminan2 adalah kegigihan orang percaya untuk
bertahan sampai akhir.
7:1 Keunggulan Melkisedek
yang ditipologikan utk Yesus:
1.
Melkisedek memberkati Abraham (berarti secara tidak
langsung Ia memberkati Harun karena Abraham adalah nenek moyang mereka). Ay 1
7:7 Memang tidak dapat disangkal, bahwa yang lebih rendah diberkati oleh
yang lebih tinggi.
2.
Melalui Abrahamlah, harun menerima berkat dari Melkisedek.
3.
Melkisedek muncul 3x saja dalam Kej.14, dalam mazmur 76,
dlm Ibrani
Tetapi ia menjadi sejarah.
Hal ini sebenarnya mengajarkan kita cara belajar Alkitab
yaitu supaya kita tidak mengabaikan sejarah dan doktrin dalam Alkitab.
Yang mengatakan Melkisedek tidak berbapak dan tidak beribu
adalah Ibrani saja.
Roti dan anggur tidak disebut oleh Penulis Ibrani, krn tdk
relevan. Ia hanya mencatat hal teologis
yang penting.’
Pasal 7:1-2a: adalah kutipan.
7:2b-.. adl interpretasi penulis kitab Ibrani.
Apa maksud interpretasi penulis Ibrani ini?
Kejadian tidak mengatakan bhw ia tdk berbapa/tidak beribu.
Kejadian hanya menyatakan bhw ia muncul tiba2.
Orang menafsirkan bahwa Melkisedek adalah anaknya Nuh.
Yaitu sem. Martin luther juga setuju
demikian. Alasan”karena pada masa itu tidak ada orang yang layak jadi
imam”.
Penampilan Kristus hanya 2 fase:
1.
9:26 menghapus dosa
2.
Sekarang ia tampil di hadapan bapa dmi kepentingan kita
3.
9:28 menganugerahkan keselamatan.
Penulis kitab Ibrani
sedang menggunakan bagaimana berdiam dirinya Alkitab ttg asal usul Melkisedek
tentang sebelum dan sesudahnya Melkisedek.
Penegasan bahwa Melkisedek adalah tipologi Kristus. Kebisuan Alkitab inilah yg dipakai sebagai
tipologi Kristus. Tetapi kebisuan ini
bukan berarti bhw Melkisedek ini malaikat super.
Penulis Ibrani ini
sedang mengkontraskan bgmna melkisedek ditonjolkan secara pribadi dan bukan
karena keturunan. Signifikansi kebisuan
alkitab ini merupakan penegasan bhw melkisedek itu tdk lazim.
Sifat keimaman Yesus dgn
tiplogi Melki:
1.
Kerajaan (Imam dan Raja)
2.
Individual (tanpa silsilah)
3.
Kekekalan (tanpa awal/akhir)
4. Inklusif (Imam Allah
yg mha tinggi)
Kemuliaan PB 8:6-13:
Baru dalam hal jangkauannya
Baru dalam hal jangkauannya
Baru dalam hal waktunya
Perjanjiannya bersifat
universal
Ps 12 Meraih kemenangan
sejati: dlm Ibr jelas bhw kita spt dlm perlombaan.
Cara meraih: jgn lupa utk bertahan sampai akhir itu dikondisikan
pd apa?
-
-
-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar