KUNCI
KEBAHAGIAAN MENJADI ISTRI PELAUT
"Sang suami yang baik adalah suami
yang tidak hanya menyingkirkan pria lain dari istrinya tetapi juga
menyingkirkan wanita lain dari hidupnya."
Ada dua tipe wanita:
1.
Banyak
wanita yang mendambakan menjadi pasangan hidup pelaut karena pelaut (seaman) memiliki salary yang cukup
tinggi.
2.
Namun
ada juga tipe wanita yang justru mencibir kepada keluarga pelaut. Memang menurut beberapa orang menjadi istri
pelaut adalah suatu pilihan yang bodoh karena ia akan selalu ditinggal oleh
suaminya, mengurus rumah tangga sendiri, hamil ditinggal pergi, dan sebagainya.
Tidak
dapat disangkal bahwa hal itu benar adanya, tapi tunggu dulu.. Ada hal unik dalam setiap keluarga
pelaut. Ini pengalaman saya.
Pada tahun 2012 saya berkenalan dengan
seorang pria yang profesinya adalah pelaut.
Pada awalnya saya tidak tertarik karena factor pekerjaannya yang selalu
di atas rumah apung. Namun, dari waktu
ke waktu kami terus menjalin komunikasi yang baik. Ada rasa nyaman dalam diriku ketika
berkomunikasi dengannya. Saya pikir, dia
adalah seorang pria yang ramah dan baik hati.
Akhirnya pada tgl 1 Maret 2012 kami
memutuskan untuk menjalin hubungan khusus.
Suka duka menjadi kekasih pelaut adalah susah dihubungi karena dia berlayar
di luar negeri. Kadang-kadang ketika
saya rindu dan dia lagi berlayar, saya hanya bisa membaca kembali sms yang
kemarin dia kirim sambil menunggu dia akan sms atau telp lagi.
Tahun 2013 kami berkomitmen untuk menjadi
pasangan suami istri. Kami diberkati oleh
salah satu pendeta, dan sejak itu kami mulai menjalankan behtera keluarga
kami. Tanggal 4 September 2013 adalah
awal sebuah perjuangan kami dimana kami hidup terpisah jauh dari orangtua. Jujur, saya sering sakit hati olehnya. Dia tidak mengerti saya. Masih hamil 2 bulan, suami tinggal
pergi. Ini pukulan yang teramat
menyakitkan bagi saya waktu itu. Karena saya tinggal jauh dari keluarga. memang ini sudah kesepakatan kami, tetapi saya yang kemudian tidak bisa menerima kenyataan. Namun itu
hanya sementara. Lambat laun saya menjadi tenang dan suamiku
menjadi sangat baik dan penuh perhatian.
pada tanggal 1 Mei 2014, lahirlah jagoan kami, dengan berat badan 3,2kg. persalinan normal. Kami beri Nama: Geoffrey Cakrawala Tafonao (artinya: Damai sejahtera ilahi dan tempat bintang, tafonao: marganya). semua berjalan lancar. saya merasakan kebanggaan yang teramat besar ketika saya bisa melahirkan tanpa ditungguin suami. Suamiku menelepon dengan nada bahagia. Anak kami berusia 3 bulan, suamiku pulang ke rumah. Pertama sekali dia menggendong jagoan kami. Mereka saling bertatapan. Anak saya memandang ayahnya penuh arti seolah-olah berkata: terimakasih ayah berlayar untukku dan pulang demi aku. Ada keharuan dalam hatiku dan setiap orang yang melihatnya. Selama di rumah, suamiku sangat menyayangi anak kami. Setiap hari ia menyanyikan lagu untuk anak kami dan telaten menjaga dia manakala saya kerja dan kuliah (saya sedang ambil kuliah S2). Saya merasa sangat bahagia menjadi istri dan menjadi seorang Ibu bagi Geoffrey (panggil Jieo). Saya merasa sangat dicintai oleh dua pria ini.
Berikut saya bagikan Kunci keharmonisan keluarga pelaut:
1.
Insiatif
untuk saling mengabari
Memang sangat susah untuk dapat kabar dari
mereka, tetapi sebagai seorang istri saya selalu mengabari dan menanyakan kabar
suami, meskipun dia balas hanya sesekali.
Dan saya jujur bahwa saya ingin supaya dia selalu mengabari saya
manakala dia sudah sampai pelabuhan. Berusahalah
sebisa mungkin untuk terus berkomunikasi dan member perhatian timbale balik.
2.
Jaringan
doa
Doa merupakan penguat hubungan. Meskipun saya dan suami terpisah jauh tetapi
kami satu dalam doa-doa kami. Saya selalu
meminta suami agar mendoakan pokok-pokok doa tertentu yang sesuai dengan
pergumulan keluarga kami.
Doa membuat suamiku bertahan menghadapi
gelombang samudera, dan doa membuat beliau mengubungkan dua Negara yang terpisah
oleh lautan. Doa yang menopang kapal
suamiku selamat walau di tengah badai.
Doa juga yang membuatku kuat tanpa dia di
sisiku, doa yang membuat anak kami lahir sehat tanpa ditungguin oleh
ayahnya. Itulah kuasa doa.
3.
Kesetiaan
Memelihara kesetiaan bukan suatu hal yang
gampang. Ada banyak gadis di luar sana
yang menggiurkan, ada banyak godaan di darat yang mungkin saja terjadi. Tetapi kuncinya adalah tetap menjaga
hati. Sang suami yang baik adalah suami
yang tidak hanya menyingkirkan pria lain dari istrinya tetapi juga
menyingkirkan wanita lain dari hidupnya.
4.
Mengingat
kebaikan lebih banyak daripada kelemahan/keburukan
Ada keuntungan menjadi istri pelaut antara
lain adalah rekening bengkak setiap bulan,
Tidak repot menyiapkan menu makan dan mencuci
pakaian suami selama berlayar,
Jarang bertengkar,
dan ketika suami pulang ke rumah rasanya kita
kayak baru menikah lagi. Tak ada rasa bosan.
5.
Mengatur
keuangan secara bijaksana.
Mentang-mentang gaji suami gedhe, trus
istri seenaknya aja belanja, boros, dan pelit terhadap keluarga. Itu juga bisa merusak keluarga.
Belanjalah seperlunya dan berdandanlah
seperlunya. Jangan sampai ada pikiran
yang buruk terhadap kita, bahwa semenjak suami berlayar kita malah foya-foya
dan menggaet pria lain.
Jangan sampai ketika suami berlayar
digoyang ombak, istri digoyang tetangga.
Demikian
kunci bahagia keluarga pelaut, kiranya bermanfaat bagi para olive dan popeye.