Jumat, 07 November 2014

SUKA-DUKA ISTRI PELAUT



KUNCI KEBAHAGIAAN MENJADI ISTRI PELAUT


"Sang suami yang baik adalah suami yang tidak hanya menyingkirkan pria lain dari istrinya tetapi juga menyingkirkan wanita lain dari hidupnya."

Ada dua tipe wanita:
1.     Banyak wanita yang mendambakan menjadi pasangan hidup pelaut karena pelaut (seaman) memiliki salary  yang cukup tinggi. 
2.    Namun ada juga tipe wanita yang justru mencibir kepada keluarga pelaut.  Memang menurut beberapa orang menjadi istri pelaut adalah suatu pilihan yang bodoh karena ia akan selalu ditinggal oleh suaminya, mengurus rumah tangga sendiri, hamil ditinggal pergi, dan sebagainya.
Tidak dapat disangkal bahwa hal itu benar adanya, tapi tunggu dulu..  Ada hal unik dalam setiap keluarga pelaut.  Ini pengalaman saya.

Pada tahun 2012 saya berkenalan dengan seorang pria yang profesinya adalah pelaut.  Pada awalnya saya tidak tertarik karena factor pekerjaannya yang selalu di atas rumah apung.  Namun, dari waktu ke waktu kami terus menjalin komunikasi yang baik.  Ada rasa nyaman dalam diriku ketika berkomunikasi dengannya.  Saya pikir, dia adalah seorang pria yang ramah dan baik hati.
Akhirnya pada tgl 1 Maret 2012 kami memutuskan untuk menjalin hubungan khusus.  Suka duka menjadi kekasih pelaut adalah susah dihubungi karena dia berlayar di luar negeri.  Kadang-kadang ketika saya rindu dan dia lagi berlayar, saya hanya bisa membaca kembali sms yang kemarin dia kirim sambil menunggu dia akan sms atau telp lagi.
Tahun 2013 kami berkomitmen untuk menjadi pasangan suami istri.  Kami diberkati oleh salah satu pendeta, dan sejak itu kami mulai menjalankan behtera keluarga kami.  Tanggal 4 September 2013 adalah awal sebuah perjuangan kami dimana kami hidup terpisah jauh dari orangtua.  Jujur, saya sering sakit hati olehnya.  Dia tidak mengerti saya.  Masih hamil 2 bulan, suami tinggal pergi.  Ini pukulan yang teramat menyakitkan bagi saya waktu itu. Karena saya tinggal jauh dari keluarga.  memang ini sudah kesepakatan kami, tetapi saya yang kemudian tidak bisa menerima kenyataan.  Namun itu hanya sementara.  Lambat laun saya menjadi tenang dan suamiku menjadi sangat baik dan penuh perhatian.  
pada tanggal 1 Mei 2014, lahirlah jagoan kami, dengan berat badan 3,2kg.  persalinan normal. Kami beri Nama: Geoffrey Cakrawala Tafonao (artinya: Damai sejahtera ilahi dan tempat bintang, tafonao: marganya). semua berjalan lancar.  saya merasakan kebanggaan yang teramat besar ketika saya bisa melahirkan tanpa ditungguin suami.  Suamiku menelepon dengan nada bahagia.  Anak kami berusia 3 bulan, suamiku pulang ke rumah.  Pertama sekali dia menggendong jagoan kami.  Mereka saling bertatapan.  Anak saya memandang ayahnya penuh arti seolah-olah berkata: terimakasih ayah berlayar untukku dan pulang demi aku.  Ada keharuan dalam hatiku dan setiap orang yang melihatnya.  Selama di rumah, suamiku sangat menyayangi anak kami.  Setiap hari ia menyanyikan lagu untuk anak kami dan telaten menjaga dia manakala saya kerja dan kuliah (saya sedang ambil kuliah S2).  Saya merasa sangat bahagia menjadi istri dan menjadi seorang Ibu bagi Geoffrey (panggil Jieo).  Saya merasa sangat dicintai oleh dua pria ini.

Berikut saya bagikan Kunci keharmonisan keluarga pelaut:

1.     Insiatif untuk saling mengabari
Memang sangat susah untuk dapat kabar dari mereka, tetapi sebagai seorang istri saya selalu mengabari dan menanyakan kabar suami, meskipun dia balas hanya sesekali.  Dan saya jujur bahwa saya ingin supaya dia selalu mengabari saya manakala dia sudah sampai pelabuhan.  Berusahalah sebisa mungkin untuk terus berkomunikasi dan member perhatian timbale balik.
2.    Jaringan doa
Doa merupakan penguat hubungan.  Meskipun saya dan suami terpisah jauh tetapi kami satu dalam doa-doa kami.  Saya selalu meminta suami agar mendoakan pokok-pokok doa tertentu yang sesuai dengan pergumulan keluarga kami.
Doa membuat suamiku bertahan menghadapi gelombang samudera, dan doa membuat beliau mengubungkan dua Negara yang terpisah oleh lautan.  Doa yang menopang kapal suamiku selamat walau di tengah badai.
Doa juga yang membuatku kuat tanpa dia di sisiku, doa yang membuat anak kami lahir sehat tanpa ditungguin oleh ayahnya.  Itulah kuasa doa.
3.    Kesetiaan
Memelihara kesetiaan bukan suatu hal yang gampang.  Ada banyak gadis di luar sana yang menggiurkan, ada banyak godaan di darat yang mungkin saja terjadi.  Tetapi kuncinya adalah tetap menjaga hati.  Sang suami yang baik adalah suami yang tidak hanya menyingkirkan pria lain dari istrinya tetapi juga menyingkirkan wanita lain dari hidupnya.
4.    Mengingat kebaikan lebih banyak daripada kelemahan/keburukan
Ada keuntungan menjadi istri pelaut antara lain adalah rekening bengkak setiap bulan,
Tidak repot menyiapkan menu makan dan mencuci pakaian suami selama berlayar,
Jarang bertengkar,
dan ketika suami pulang ke rumah rasanya kita kayak baru menikah lagi. Tak ada rasa bosan.
5.    Mengatur keuangan secara bijaksana.
Mentang-mentang gaji suami gedhe, trus istri seenaknya aja belanja, boros, dan pelit terhadap keluarga.  Itu juga bisa merusak keluarga.
Belanjalah seperlunya dan berdandanlah seperlunya.  Jangan sampai ada pikiran yang buruk terhadap kita, bahwa semenjak suami berlayar kita malah foya-foya dan menggaet pria lain.
Jangan sampai ketika suami berlayar digoyang ombak, istri digoyang tetangga.

Demikian kunci bahagia keluarga pelaut, kiranya bermanfaat bagi para olive dan popeye.

TIPS JITU MENEMUKAN PASANGAN HIDUP

"Memilih pasangan hidup bukan seperti memilih baju yang dilepas dan dipakai lagi.  Konsep yang benar untuk menemukan pasangan Anda adalah berawal saat pacaran:Mengenal pribadinya baik/buruk".

Setiap manusia yang punya cinta pasti ingin menikah (Kecuali kepada rohaniawan Katholik yang terpanggil untuk melayani sepenuhnya dengan tidak menikah).  Namun apa yang terjadi bila orang yang Anda cintai memilih untuk menikah dengan orang lain?
Yang terjadi adalah kekecewaan dan bahkan trauma sampai tidak mau menikah atau tidak membuka diri untuk pacaran kepada lawan jenis.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa trauma putus cinta dapat menyebabkan kelainan seperti Homo, Lesbi, dll.
hal ini terjadi pada orang yang sudah berkali-kali mengalami kekecewaan atau bahkan sekali kecewa langsung kapok.  Ia tidak mau berhubungan dengan lawan jenis, melainkan kepada sesama jenis.  Karena ia takut bakal kecewa lagi.

Suatu hal yang sulit bagi kita ketika kita memilih dan memilah pasangan yang hendak bersanding kepada kita di pelaminan.  Terlebih karena pilihan itu belum tentu sesuai dengan keinginan orangtua atau teman-teman Anda.  Dalam hal ini Anda harus ingat siapa yang akan menikah? Pastikan orangtua atau teman-teman hanya sebagai pemberi saran dan bukan pengambil keputusan.

Ada beberapa masalah kenapa seseorang belum juga menikah walaupun sebenaranya sudah matang secara usia dan mapan secara karir:
1.      Terlalu banyak kriteria untuk memilih pasangan hidup
2.      Terlalu takut untuk menjalin hubungan dengan orang lain
3.      Belum pernah pacaran
4.      Ditinggal kekasih
5.      Trauma karena putus cinta
6.      Trauma karena broken home
7.      Sang pacar tidak menerima keadaan masa lalunya yang tidak baik
8.      Tidak seagama
9.      Orangtua tidak setuju
10.  Tidak normal secara biologis
11.  Tidak percaya diri akan mampu menjadi pasangan orang lain
12.  Terlalu sibuk dengan karir
13.  Mati rasa (tidak mau dicintai/mencintai)
14.  Dll. Boleh ditambahkan
Beberapa hal di atas hanya sebagian dari banyaknya kasus yang lain yang menyebabkan seseorang tidak menikah.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk segera menemukan pasangan Anda:
1.      Insiatif dari Anda: temukanlah dia dengan cara apapun
2.      Syarat yang paling utama: nyambung saat berbincang-bincang.
3.      Kurangi kriteria fisik yang berlebihan
4.      Pastikan dia adalah salah satu di antara orang sekeliling anda
5.      Dia adalah orang yang senantiasa setia menghubungi anda
6.      Engkau merasa ada yang kurang saat tidak berkomunikasi dengannya dalam sehari
7.      Ia merespon kamu
8.      Ia berkenan menceritakan baik buruknya dirinya kepadamu
9.      Ia bersedia menerima kekuaranganmu secara jujur
10.  Ia senantiasa mempunyai usaha untuk mempertahankan komunikasi antara Anda berdua.

Dengan memperhatikan hal di atas, Anda bisa segera ke pelaminan.  Ingat bahwa menikah adalah suatu tanggungjawab dan juga suatu panggilan.  Anda diberi kesempatan yang luar biasa untuk mendidik anak-anak  dan mencintai keluarga Anda.