NAMA
ALLAH
hM'v'( Ÿhw"ïhy>
baca: yhwh(´ädönäy) šäºmmâ
hwhy noun proper no
gender no number no state. Nama Allah
yang sering dibaca dengan (´ädönäy).
hM'v'(
particle adverb
directional,
hM'v'ñ mengandung beberapa arti:
1.
Spatial (berhubungan dengan
ruang): š¹m there Gn 212, (to)
there 1S 214; °šer … š¹m where 2S 1521, (to) where Je 1914; š¹m … š¹m here … there Is 2810;
2.
from there Gn 210; out of
it, from it 1K 1713, from these Ez 53; °šer … mišš¹m from where Dt 928;
3.
š¹mmâ (to) there Gn 1920, there Ez 4835; °šer … š¹mmâ (to) where Gn 2013, where 2K 238. (pg 374)
hM'v'ñ sering terjemahkan dengan sesuatu yang berhubungan pada ruang/tempat, di
sana, di sini, di situ, ke sana, ke situ.
Dengan demikian yhwh(´ädönäy) šäºmmâ adalah TUHAN
disitu. Demikian diterjemahkan dalam
Yehezkiel 48:35.
Apabila dihubungkan dengan pribadi Allah yang maha
hadir sebagaimana dinyatakan dalam Alkitab
Contohnya: Mazmur 139:7-12
139:7. Ke mana aku dapat pergi
menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu?
139:8 Jika aku mendaki ke langit,
Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situpun
Engkau.
139:9 Jika aku terbang dengan
sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut,
139:10 juga di sana tangan-Mu
akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku.
139:11 Jika aku berkata:
"Biarlah kegelapan saja melingkupi aku, dan terang sekelilingku menjadi
malam,"
139:12 maka kegelapanpun tidak
menggelapkan bagi-Mu, dan malam menjadi terang seperti siang; kegelapan sama
seperti terang.
Nama ini menggambarkan bahwa Allah tidak terbatas oleh
ruang dan waktu, sehingga Allah bisa hadir di mana-mana oleh karena Ia adalah
Roh dan bukan zat.
Dalam Yehezkiel 48 menguraikan nubuat Yehezkiel
tentang pembagian tanah dan kota kudus. Sekeliling
kota itu adalah 18.000 hasta. Dan dikatakan
bahwa TUHAN HADIR DI SITU (hM'v'(
Ÿhw"ïhy>))
Dengan demikian,
ada hal-hal yang harus kita ingat melalui ayat ini:
1.
Kita tidak
perlu takut, dimana pun juga Allah ada dan sanggup untuk menolong kita.
Kita tidak sendirian, di tempat gelap sekalipun TUHAN hadir di situ.
Kita tidak sendirian, di tempat gelap sekalipun TUHAN hadir di situ.
2.
Di manapun
kita berada, kita harus menjaga sikap kudus dan murni di hadapan Tuhan sebab
Tuhan hadir dimanapun kita berada.
3.
TUHAN
selalu ada untuk menjaga kita, dan hendaknya kita selalu menyadari kehadiran Allah. Sehingga tidak perlu lagi mencari
perlindungan di tempat yang salah. Sebagaimana
di kampung masih banyak praktek okultisme, jimat untuk menjaga mereka. Mereka tidak menyadari bahwa Allah ada untuk
menolong kita.
4.
TUHAN
tidak terbatas oleh ruang, bukan berarti Tuhan ada di mana-mana sebagaimana
diyakini oleh para penganut agama Polytheisme, yang percaya bahwa TUHAN bisa
ada dimana-mana atau dengan kata lain menjelma di mana-mana. Hal ini tidak bermaksud demikian.
5.
TUHAN
memang selalu ada, namun yang membuat kita tidak dapat merasakan kuasa-Nya
adalah karena kita tidak mengaktifkan hubungan kita dengan TUHAN melalui
nyanyian, doa, dan pembacaan Firman TUHAN.
Saat seeorang tidak mampu merasakan kuasa TUHAN, janganlah dengan mudah
ia berkata bahwa TUHAN tidak ada di sini.