Rabu, 24 Juni 2015

PANDANGAN KRISTEN TERHADAP PELAKU SEKS KOMERSIAL (PSK)

PANDANGAN KRISTEN TERHADAP PELAKU SEKS KOMERSIAL
Kejahatan dan perilaku amoral semakin merajalela seiring dengan berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknolog.  Kemudahan berinteraksi sangat mempengaruhi maraknya kejahatan.  Komunikasi dengan orang di tempat yang berjauhan menjadi sangat mudah.  Kemudahan informasi ini juga menjadi alat bagi setan untuk menyesatkan orang-orang yang tidak dekat kepada Tuhan.  Saat ini dengan terang-terangan beredar situs-situs yang melayani seks baik wanita maupun laki-laki.  Mereka memanfaatkan jejaring sosial untuk menawarkan jasa mereka.
PENDAHULUAN

Layanan seks komersial bukan lagi hal yang ditutup-tutupi karena sudah sangat mewabah di seluruh dunia dan di tanah air ini.  Seks komersial merupakan bagian dari perbuatan zinah yang juga dilarang oleh Allah.  Meskipun Tuhan telah memberikan larangan untuk tidak melakukan hubungan seks kepada orang yang bukan pasangan suami atau istri, namun kenyataannya sejak zaman dahulu kala pelaku seks komersial tidak pernah merasa jera.
Hukuman terhadap pelaku seks komersial secara undang-undang telah diatur.  Sehingga tidak jarang polisi melakukan penangkapan terhadap pelaku seks komersial.  Namun, orang Kristen juga perlu mengambil bagian dalam menuntaskan permasalahan ini dengan menyikapinya menurut  disiplin ilmu etika kekristenan.

 APA ITU SEKS?
Pada dasarnya semua orang dewasa tahu bahwa seks adalah suatu hal yang nikmat.  Menurut pandangan kristen yang berpegang pada Alkitab, seks merupakan anugerah Tuhan yang sengaja Dia ciptakan khusus untuk pasangan suami istri yang sah.  
Ada beberapa tujuan Allah menciptakan seks:
  1. Sebagai pengikat antara suami istri
  2. Sebagai alat untuk meneruskan keturunan.
  3. Sebagai pembersatu suami istri
Seks adalah suatu hal yang sakral dalam keluarga yang sudah sah.  Seks di luar pernikahan adalah dosa.  Ada banyak penyimpangan dalam masalah seksualitas, antara lain: homoseksual, freeseks, phoneseks, maupun seks komersial.  Seks direncanakan Tuhan bukan untuk mencari uang.

PEMETAAN MASALAH

Prostitusi adalah dosa percabulan yang najis di mata Tuhan.  Roma 1: 26-27Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang memalukan, sebab isteri-isteri mereka menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tak wajar. Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka.

a.            Melakukan seks komersial adalah dosa

Perjanjian Lama menegaskan bahwa perempuan sundal yang terlibat dalam melakukan seks komersial layak mendapatkan hukuman.  Imamat: 21:9, Apabila anak perempuan seorang imam membiarkan kehormatannya dilanggar dengan bersundal, maka ia melanggar kekudusan ayahnya, dan ia harus dibakar dengan api”.  Persundalan atau prostitusi sama dengan seks komersial.  Pada zaman Perjanjian Lama hal ini dipandang sebagai perilaku menyimpang dan harus diberi hukuman yang seberat-beratnya.
Persundalan juga merupakan salah satu dosa yang sangat berpengaruh pada suatu bangsa.  Imamat 19:29 Janganlah engkau merusak kesucian anakmu perempuan dengan menjadikan dia perempuan sundal, supaya negeri itu jangan melakukan persundalan, sehingga negeri itu penuh dengan perbuatan mesum.   Dengan terdapatnya wanita pekerja seks komersial di suatu tempat besar kemungkinan tempat itu menjadi ternodai dengan dosa perzinahan.  Hal ini dipastikan terjadi karena banyak orang yang akan terjerumus di dalamnya.
Ada banyak penyebab mengapa seseorang terlibat dalam dosa seks komersial.  Salah satunya adalah minimnya pengenalan akan firman Tuhan.  Banyak wanita yang kemudian terjerumus ke dalam dosa setelah mengalami pengalaman pahit dikhianati oleh kekasih.   Alasan yang lebih banyak ditemukan adalah faktor ekonomi.  Orang menjual harga dirinya demi mendapatkan kemewahan dan mencukupkan nafkah keluarga. 
Pelaku seks komersial tidak hanya membuat aib dalam suatu bangsa tetapi juga secara pribadi dapat merusak nilai-nilai yang terkandung dalam pernikahan yang kudus.   Dengan persundalan secara otomatis pernikahan yang kudus telah dilanggar.  “Lagi pula, Yesus tidak akan mengatakan pernyataan itu, karena di mana-mana diakui bahwa perbuatan zinah menghancurkan perkawinan.”[1]


Penyebab terjadinya seks komersial

  1. Ekonomi:  keadaan ekonomi yang sulit sehingga membuat wanita memilih untuk jadi penjual seks.
  2. Kemewahan: Keinginan untuk kaya secara instan
  3. Hawa Nafsu: keinginan untuk melakukan seks yang tak terkendali. 
  4. Keluarga kurang harmonis: terjadinya ketidakharmonisan dalam keluarga sehingga suami/istri tidak memberikan kebutuhan seks
  5. Kelainan: orang yang punya kelainan seks cenderung haus akan seks pada orang yang berbeda
Akibat Seks Komersial:
  1. Keluarga: rusaknya keluarga si pelaku.
  2. Spiritualitas: terjadinya dosa zinah menyebabkan diri sendiri dan lingkungan menjadi  najis
  3. Penyakit: Hukuman Tuhan bagi orang yang menyalahgunakan seks yaitu penyakit mengerikan HIV/AIDS (penyakit kelamin)
  4. Harga diri: orang yang pernah menjadi penjual seks maupun pengguna seks akan dinilai secara buruk oleh masyarakat hingga keturunannya.
  5. Penjara: melawan hukum berarti siap masuk penjara
  6. DLL


b.            Hukuman Yang Diberikan Kepada Pelaku Seks Komersial

Secara moral seks komersil merupakan hal yang fatal karena hal ini mengganggu kesucian suatu tempat, keluarga, atau daerah.  Di era Perjanjian Lama, persundalan dihapuskan dengan cara memusnahkan orang yang bersundal tersebut.  Ulangan: 22:21 Maka haruslah si gadis dibawa ke luar ke depan pintu rumah ayahnya, dan orang-orang sekotanya haruslah melempari dia dengan batu, sehingga mati--sebab dia telah menodai orang Israel dengan bersundal di rumah ayahnya. Demikianlah harus kauhapuskan yang jahat itu dari tengah-tengahmu.
Salah satu peristiwa yang pernah terjadi di dalam Alkitab yaitu mengenai seorang wanita yang kedapatan berzinah kemudian dibawa kepada Yesus untuk dihukum (Yohanes 8:1-11).  Dalam peristiwa ini hanyalah perempuan yang ditangkap dan dibawa kepada Yesus.  Sementara laki-laki tidak diadili.  Padahal  perzinahan tidak mungkin dilakukan sendiri oleh wanita itu tanpa ada orang lain yang bersama dengan dia.  Dalam hal ini mungkin saja wanita ini adalah seorang wanita pekerja seks komersial yang memiliki langganan mungkin lebih dari satu. 
Berbicara mengenai kasus perzinahan dalam tradisi bangsa Israel adalah suatu hal yang menakutkan dan membahayakan bahkan sampai pada hukuman mati.   Namun dalam Yohanes 8:1-11, Yesus menghindar untuk tidak menghukum perempuan sundal itu.  Bukan seperti yang diterapkan oleh para kelompok situasionisme yang senantiasa melegalkan perbuatan zinah jika itu dipandang sebagai perbuatan yang berdasarkan kasih.  Namun Yesus memiliki belas kasihan untuk mengampuni perempuan tersebut.  Pengampunan itu dilanjutkan dengan satu perintah untuk bertobat.  Sebab Allah menghendaki manusia dibina dan diselamatkan daripada dibinasakan.  Pastinya Yesus sendiri mengetahui bahwa perempuan itu juga memiliki potensi dalam dirinya untuk bertobat.
Geisler mengatakan, ” Tidaklah mengherankan bahwa belas kasihan dianggap sebagai yang lebih tinggi dari kebenaran.”[2]  Jelaslah bahwa orang-orang kristen diperintahkan diperintahkan Allah untuk taat pada perintah-Nya.  Allah memberi perintah, Lukas 6:37. "Janganlah kamu menghakimi, maka kamupun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamupun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni.”  Pembalasan dosa manusia adalah hak Allah dan manusia tidak dibenarkan untuk menghakimi sesamanya. 

Rekomendasi Keputusan Yang Diusulkan

Allah itu satu dalam natur tetapi Dia mempunyai banyak sifat moral.  Di dalam moral Allah yang tidak dapat diatur oleh siapapun juga, Ia tidak melanggar kesucian-Nya dan hukum yang telah ditetapkan-Nya.  Dengan meneladani kasih Yesus kepada manusia, pengampunan dan pembinaan merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam keputusan yang diusulkan dalam hal ini.
Mengampuni seseorang yang terlibat dalam masalah seks komersial merupakan hal yang diperintahkan oleh Tuhan kepada orang Kristen.  Dengan demikian, keputusan yang diambil dalam hal ini adalah memberi mereka pengampunan dan kesempatan untuk memperbaiki kesalahan.  Pemberian kesempatan ini tidak bermaksud untuk membiarkan mereka jatuh kembali ke dalam dosa yang sama.  Secara undang-undang negara Indonesia pasti ada yang mengatur mengenai prostitusi.  Namun sebagai orang Kristen, mereka tidak perlu dikucilkan.
Selain mengampuni, seseorang yang pernah jatuh dalam dosa juga perlu pembinaan secara khusus.  Pembinaan ini diharapkan dapat membuat seseorang menyadari kesalahannya lalu bertobat.  Pembinaan dilakukan dengan tujuan membuat seseorang merasa bahwa dirinya adalah bait Allah sehingga ia perlu menjaga kekudusan dirinya dan kekudusan pernikahan. Cara yang demikian merupakan rekomendasi dari absolutisme bertingkat.  Dalam pandangan absolutisme bertingkat terdapat hukum mutlak dan juga belas kasihan.  Hal yang patut diingat dalam pengambilan keputusan ini adalah orang Kristen tidak melegalkan prostitusi maupun dosa yang sejenisnya. 
Demikian kiranya dapat menjadi inspirasi kepada kita.





[1] Donald Guthrie, Teologi Perjanjian Baru 3, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2001), hlm. 311.
[2] Norman L. Geisler, Etika Kristen Pilihan dan Isu, (Malang: Literatur SAAT, 2001), hlm. 153.

Minggu, 07 Juni 2015

MUNCUL BINTIK MERAH SETELAH PANAS TINGGI

Seminggu kemarin saya sangat sedih. Kenapa tidak, bayi Geoffrey panas sampe 39.5 dercel. Hiks.Hiks.. apa yang harus saya lakukan?  Saya sangat sedih.

Kronologisnya
Dari anak saya ultah, 1 Mei 2015, saya ganti sufornya.*Maaf anak saya sambung sufor karena asi gak cukup. Setelah itu dia langsung diare ringan(pup 3-4 kali/hari)
Setelah 3 hari saya bawa ke dokter spesialis anak.  Kata dokter anak saya diare ringan.  Lalu diberikan obat Zinc***.  Obat itu ternyata harus habis, tapi anak saya tidak sampai menghabiskannya, akhirnya dia diare lagi.

Tapi bukan hanya diare, badannya mulai panas. Oh bagaimana ini?
Lalu saya bawa lagi ke dsa.  Dsa bilang anak saya kena disentri.  Dokter itu memberikan obat lagi sementara yang kemarin saja masih dan disuruh meneruskannya.
Selang beberapa waktu, ternyata diarenya gak sembuh-sembuh.  Lalu saya share di salah satu grup ibu-ibu, mereka menyarankan untuk mengganti susu atau kembali ke susu semula sebelum benar-benar beralih total.
Saya ikuti. Alhasil Geoffrey sembuh dari diarenya.  Tapi demamnya kok masih tinggi aja, padahal saya sudah berikan penurun panas?

3 hari kemudian, panasnya turun.  Saya lihat di kulitnya muncul bercak-bercak merah.  Saya search di internet ternyata itu namanya roseola infantum.  Penyakit ini ditandai dengan setelah panas tinggi, muncul bercak merah di kulit.  Saya jadi tenang setelah panasnya turun.  Saya cuma memberikan cream di kulitnya supaya cepat sembuh.

Tak lama sesudah itu, anak saya batuk pilek.  Batunya berdahak.  Kalau anak saya tidur, dadanya berbunyi.  haduh kenapa begini lagi.  Akhirnya, saya bawa ke dokter yang lain.
Dokternya memberikan obat dan juga menyarankan untuk diuap.

3 hari selanjutnya saya bawa anak saya lagi ke dokter, lalu diuap.  Waktu diuap, dia nangis kejer.  Sampe-sampe mukanya merah semua.  tapi ternyata justru bagus kalau anaknya nangis saat diuap biar paru-parunya terbuka.

Tak sampai seminggu kemudian, anak saya sembuh.

Saya bersyukur pada Tuhan.

Meninggalkan Anak di rumah untuk pertama kalinya

Bagi seorang Ibu, tentu merupakan suatu hal yang sulit ketika meninggalkan anak untuk bekerja.
Namun, jika tidak bekerja bagaimana dengan masa depan sang Anak dan kebutuhannya.
Ada banyak kontroversi antara Ibu yang bekerja dengan Ibu Rumah Tangga yang hanya mengurus keluarga.
Antara keduanya saling membanggakan diri. Tak jarang ibu-ibu Rumah Tangga yang membanggakan diri dan merasa telah menjadi Ibu yang sempurna dibanding Ibu yang bekerja dan meninggalkan anak di rumah.

Hal itu memicu kemarahan dua kubu ini dan sindir-sindiran di facebook, twitter ataupun akun media sosial lainnya.
Namun, perlu diingat bahwa baik Ibu yang bekerja maupun Ibu yang stay di rumah saja sama-sama memiliki hati sebagai seorang Ibu.
Mereka bekerja untuk anaknya dan mereka juga selalu di rumah untuk anaknya.
Keduanya sama-sama tidak sempurna. Tak ada Ibu yang perfect di dunia ini.

Oleh karena itu jangan saling merendahkan atau saling sindir-menyindir.  Masing-masing kita punya niat baik untuk anak kita.
Meskipun Ibu 24 jam di rumah bersama anak tapi kalau tidak maksimal mengurus anak ya sama saja, anaknya sakit-sakitan. Itu hanya alasan untuk malas bekerja saja.
Ataupun meskipun 8 jam meninggalkan rumah karena bekerja tapi kalau doanya terus untuk mendoakan anaknya dan niatnya baik bekerja tulus demi anak, maka Tuhan akan melimpahkan kesehatan kepada keluarganya.

Ibu-ibu zaman dahulu mengurus anak dan juga bekerja, tapi bukan untuk gagah-gagahan sama ibu-ibu yang lain.  beda dengan sekarang.  Ibu-ibu yang full time di rumah kadang-kadang hanya untuk menunjukkan bahwa mereka sungguh-sungguh mengasihi anak dan suami, lalu menyindir ibu-ibu lain yang pergi pagi pulang petang.

Ohya, ada tips bagi Ibu muda yang baru meninggalkan anak di rumah:
1. secara emosi Ibu harus tenang, Karena si anak punya ikatan batin dengan kita, jika Ibu tenang maka anak juga kuat dan tegar.
2.  Ibu harus sering mendoakan anaknya seberapa banyak ia mengingatnya.
3.  Ibu harus mempersiapkan segala kebutuhan anak sebelum berangkat, termasuk Asip, Popok, Mpasi, dll.
4.  Berikan petunjuk kepada orang yang dititipkan bagaimana mereka harus menanganinya saat dia lapar atau haus, ngantuk atau ngompol, dll.
5.  Sebisa mungkin ketika di rumah, puasa Hape atau laptop, luangkan waktu pada anak.

Terimakasih.  Semoga bermanfaat.