SUARA HATI ANAK
PELAUT
Ayah, suatu hal
terindah dalam hidupku ketika bertemu denganmu. Engkau adalah sosok yang selalu
kubayangkan memelukku dalam tidurku, menggendongku, dan mendekapku dengan kasihmu.
Ayah, betapa
bahagia setelah sekian lama saya hadir di dunia ini dan ayah baru pertama
sekali menggendong saya. Saya adalah
anak yang tegar dan kuat, selama dalam kandungan saya tidak dibelai oleh tangan
seorang ayah, saya tidak diajak bicara oleh seorang ayah. Dari dalam kandungan, saya hanya mendengar
suara Ibu yang lembut menyapaku setiap waktu.
Ayah, ketahuilah
betapa Ibu berjuang untuk menurunkan aku ke dunia ini, Ia juga mempertaruhkan
nyawanya demi kehadiranku meskipun ayah tak tahu itu. Ayah bangga punya Ibu yang bertahan dan
berjuang demi membuat aku dan ayah bisa bertemu. Saya bangga sama Ibu.
Ayah, saya juga bangga
denganmu. Engkau mengarungi samudera
luas, menerjang ombak yang besar, mempertaruhkan nyawamu demi aku, yah demi
masa depanku. Meskipun ayah tahu bahwa
ayah tidak memiliki dua nyawa, namun saya salut karena ayah rela.
Ayah, betapa
sedihnya saat ayah mau berlayar lagi.
Waktu 3bulan bersama ayah rasanya sangat kurang untuk bersamamu. Saya masih ingin didekap ayah. Saya masih rindu mendengar suara ayah.
Ayah, saya pasti
sangat merindukanmu.
Ayah, baik-baik
di laut ya. Jangan tinggalkan saya untuk
selamanya. Hidup saya kacau tanpa
ayah. Begitu besar harapan saya bahwa
ayah pulang dengan selamat.
Ayah, saya
mengasihimu. Dan tolong kasihilah Ibuku,
jangan duakan Ibuku. Saya percaya ayah
tidak akan mengecewakan kami. Jika Ibuku
kecewa saya juga terluka. Saya janji
saya akan menjadi anak yang baik, dan akan menjaga Ibuku di sini sampai ayah
pulang.
I love you ayah.
I miss u.
Lihatlah Ibuku
selalu menumpuk rindu di sini.
Mengangkat beban yang biasanya ayah lakukan. Menanggung semua tanggungjawab yang biasanya
kalian lakukan berdua. Ayah pasti tahu
betapa repotnya Ibu selama ayah di rumah, dan lebih repot lagi saat ayah sudah
berangkat.
Ayah, saya mau
besar dan bertumbuh jadi anak yang pintar.
Doakan aku yah, dan doaku menyertaimu ayah, sebagaimana diajarkan Ibuku
bahwa doa adalah kekuatan kita.
Selamat bertugas
ayahku.
We love you so
much.
By: Geoffrey Cakrawala Tafonao