Senin, 06 Juli 2015

TEOLOGI FUNDAMENTALISME


Fundamentalis dan Media Masa.
Fundamentalis berada di antara pelaku keagamaan pertama untuk memahami pentingnya media masa bagi perkembangan gereja. Pada tahun 1925, Charles e. fuller memulai “jam kebangkitan mode lama” di radio. Acara itu merupakan acara mingguan dan pada tahun 1942, sudah di dengar oleh 456 stasiun radio di kanada dan amerika. Programnya (program acara radio Charles) menjadi model/ inspirasi bagi acara radio fundamentalis yang lain seperti DeHaan’s “ kelas alkitab radio” dan barnhouse’s “ jam belajar alkitab”. Setelah bertahun-tahun, sekolah fundamentalis dibeli stasiun radio untuk menyiarkan kepercayaan mereka: WMBI(moody), Chicago; WMUU(Bob Jones), Greenville, Carolina selatan; dan KBBI(biola), Los Angeles, adalah sedikit daripada sekolah-sekolah tersebut.
            Pada tahun 1934, John E Rice mengeluarkan Koran mingguan, pedang ALLAH, sebagai  tambahan dari pekerjaan penginjilannya. Tujuannya berdasarkan kepala suratnya, adalah ”sebuah keagamaan independen mingguan, berdasarkan perkataan inspirasi Alkitab, keTuhanan Kristus, darah penebusan dosa Nya, keselamatan oleh iman, Perjanjian Baru kemenangan jiwa, dan  iman pra kerajaan seribu tahun. ”setiap permasalahan selanjutnya menyatakan kebalikanya terhadap “modernisasi, garis dunia, dan keformalan”. Sampai tahun 1944, Koran pedang ALLAH memiliki lebih dari 30.000 pelanggan dan hingga 1956,perputarannya lebih dari 100.000 .

Dewan gereja Kristen Amerika. Pada September 1941, dewan gereja Kristen amerika (ACCC) ditemukan melalui usaha kitab dewan dan kitab gereja protestan. Penemuan tersebut dipimpin oleh Carl Mcintire, pastur dari gereja kitab dewan di Collingswood, New Jersey. Tujuannya adalah untuk membantah tuntutan dewan federal gereja untuk berbicara atas nama seluruh jemaat protestant; tidak ada gereja  dengan jenis keterikatan apapun  pada dewan federal yang layak untuk menjadi anggota.
            Tujuh tahun kemudian, McIntire menemukan dewan gereja Kristen Internasional(ICCC) untuk menentang dewan gereja dunia. Pada tahun yang sama, setelah sidang pertama dewan dunia, dan setelah rapat paripurna ICCC , dia menulis pidato berisi kecaman-kecaman tajam melawan mantan dewan berjudul menara modern Babel dan setelah pertemuan kedua pada tahun 1954, ia menulis pelayan kemurtada, dan memproklamirkan keyakinan dengan lantang adalah “ ketidakpercayaan keributan dan penghinaan kepada Tuhan harus diketahui di seluruh gereja di dunia.”nya.
            Awalnya ,  ACCC dan ICCC didukung oleh GARBC dan IFCA. Menariknya, keduanya melihat  serbuan untuk menarik bantuan mereka karena  gaya kepemimpinan  Mcintire yang garang dan, pada tahun 1970, ACCC menolak kepemimpinannya ditengah-tengah bencana keuangan dan tuntutan balik.

Assosiasi konservatif Baptis. Meskipun kepergian banyak Fundamentalis untuk membentuk GARBC , konvensi baptis utara mengingatkan bencana adanya pertarungan antara kaum konservatif dan kaum modern. Pada tahun 1943, kaum Fundamentalis utara mengelola perkumpulan misi konservatif Baptis asing  yang diperlengkapi dengan  jalan masuk untuk mengirim dan membiayai misi konservatif lintas bangsa. Permintaan dibuat dalam perjanjian untuk mengakui pada masyarakat sebagai agen resmi baptis utara. Ketika terbukti bahwa perkumpulan tidak melaksanakan demikian maka sebagian besar gereja-gereja pecah belah pada tahun 1947 untuk membentuk assosiasi konservatif baptis Amerika. Pada tahun 1950, denominasi baru lengkap utuh terbentuk dengan tambahan dari perkumpulan konservasi misi rumahan.

Persekutuan Baptis Kitab. Kelahiran persekutuan baptis Alkitab (BBF) pada 22 mei 1950 telah disebut ”satu dari kajadian-kejadian terpenting dalam sejarah fundamentalis.” BBF  terbentuk sebagai dampak dari perpecahan di persekutuan baptis dunia Frank Norrish dibawah kepemimpinan orang-orang seperti G.Beauchamp Vick, John rawlings, Wendell Zimmerman, dan W.E Dowell. Pada tahun yang sama juga penemuan baptist Bible Tribune sebagai sarana publikasi resmi BBF  dan perguruan tinggi baptist Bible di spring field, Missouri, sebagai sekolah resminya.

BBF menjelaskan tujuannya sebagai berikut:
Iman dan tindakan kita adalah sejarah iman baptis dan prakteknya. Kita percaya pada sebuah kitab yang tak dapat salah, kelahiran oleh anak dara, pergantian dari kematian kepada keselamatan, kebangkitan badaniNya, kenaikan badaniNya, wahyu tertulisNya, masa pra seribu tahun kembali kebumi. Kita percaya bahwa dasar Fundamentalis dalam persekutuan gereja-gereja Apostolik tidak mendidik tapi merupakan sebuah misi. Kita percaya bahwa setiap macam dan bentuk penginjilan yang mana efektif untuk membawa para pria maupun para wanita kepada Kristus. Kami dalam segala bentuk cara-cara melawan modernisasi yang sekarang digalakkan di konvensi babtis utara dan selatan. Untuk hal-hal demikian tiada ampun dari kami.
BBF bertumbuh dengan cepat. Hal itu ditulis khususnya untuk penanaman dan perkembangan banyak penggalakan dan penginjilan “gereja raksasa/gereja besar”, seperti akron babtist temple (Ohio); temple babtist church (Detroit); landmark babtist temple (Cincinnati); Indiana polis babtist temple (Indiana) ; Thomas road babtist church ( Lynchburg, Virginia). Gereja-gereja tersebut sesegera bergabung dengan 4000 gereja di BBF, dan hal itu menjadi denominasi Fundamentalis terbesar di kontinennya.

Fundamentalis Kontemporer. Selama 1970 hingga 1980an, pergerakan Fundamentalis bertumbuh cepat sebagai beberapa kepemimpinanya yang memegang hal penting dalam penanaman gereja dan pertunbuhan gereja. Dibawah kepemimpinam John E. Rice dan pedang ALLAH dan administrator serta pendidik Kristen seperti Elmers Towns yang menulis panjang lebar “mega-churches” pemisahan hal penting yang digunakan oleh para pendiri , sebagian besar pastor termotivasi untuk mengambil prinsip ini dalam pelaksanaannya.mereka bekerja sangat baik bagi banyak dan setiap kota besar di amerika dan segera memiliki satu bahkan lebih dari gereja-gereja ini yang menggalakan penginjilan dalam dorongan mereka yang mana anggotanya mencapai ribuan. Walaupun fundamentalis tidakm pernah sendiri dalam usaha ini (south babtist, Pentecostals, dan karismatik yang juga aktif) pada umumnya mereka memegang limpahan dari 100 gereja besar dari penyerahan diri tiap tahunnya oleh majalah hidup Kristen.
Salah satu metode yang digunakan dalam mengembangkan pandangan doktrin mereka  dan gaya hidup mereka yang sudah berlanjut menggunakan media. Fundamentalis mempublikasikan rumah, majalah dan banyak bacaan. Mereka melanjutkan penggunaan radio secara luas ,dan merekomendasikan harapan untuk membangun sebuah gereja besar bahwa program radio harian itu “wajib”. Walaupun lebih penting, Fundametalis cepat mengorganisir dampak dari televisi dan menggunakannya untuk tujuan penginjilan dan pekabaran. Selama akhir dua decade ini,”old-time gospel” falwell  adalah pembuka kata pengantarnya untuk mengembangkan filosofinya diluar daerah Lynchburg(Va.), dan kritikan bagi pengembangan “moral majority”nya. Sebuah ruang tunggu konservatif politik.

Aspek Budaya Fundamentalis. Sebutan “Fundamentalis” , secara cepat terindikasi pemisahan agama kedua (bahwa, pemisahan dari orang Kristen lain yang tidak melihat iman mereka pada sebutan yang sungguh sama”, segera teridentifikasi dengan pemisahan budaya yang sangat baik. Fundamentalis sering mengkarikaturkan obyek mereka seperti merokok, mabuk, menginang(tembakau), nonton bioskop, bermain kartu, berjoget, bermalam di penginapan, dan berenang. Hingga tahun 1950an, mereka membentangkan identitas alkitabiah, moral dan nilai budaya mereka  sebagai nilai budaya sejarah amerika. Nyatanya mereka melihat diri mereka sebagai pemelihara dan pemerbaik dari nilai-nilai tersebut dalam masyarakat Amerika. Akibatnya mereka selalu bertengkar  tentang tren baru dan  gaya dalam budaya seperti rambut pendek, kemalasan, dan kosmetik untuk wanita, erat dengan tren departemen modern, seperti pendeta dan diaken wanita.
Selama tahun 1960an hingga 1970an, faktanya, pakaian bagi para Fundamentalis menjadi ujian iman yang sesungguhnya. ”Pada reaksi mereka terhadap budaya hippie , beberapa pastor pendeta selalu berambut panjang, berbrewok, berjenggot, bercelana suar-bawah, bersepatu hak tinggi, berkacamata kawat pelek, berbaju sutra dan lain sebagainya.
Banyak dari pemisahan budaya ini berakar dari keinginan kesucian perorangan,yang kerap kali memimpin Fundamentalis pada iman individual yang tinggi. Tidak seperti orang Kristen yang tradisional yang sudah berumur, (ontological) komunitas ini memiliki sangat sedikit (jika beberapa) peraturan dalam kehidupan Fundamentalis. Fundamentalis sangat sadar bahwa” Tuhan tidak memiliki cucu” jadi hal itu datang dari pencarian individual, penerimaan anugrah secara pribadi. Salah satu keikutsertaan dalam tubuh Kristus melalui kelahiran kembali , sebagai sebuah pemisahan dari dunia. Sebagai sebuah kelangsungan dari iman, sebuah tambahan pemisahan yang mengambil bagian dari dosa dan dari kemurtadan yang menyebut diri mereka Kristen, tetapi mereka yang tidak teguh dalam iman Fundamentalis.
Pemisahan kedua ini mungkin terlihat pada perkembangan pemisahan, assosiasi relawan gereja yang standartnya cenderung sulit mengijinkan “modernis” masuk. Bukti lain adalah perkembangan independen, sekolah swasta Kristen untuk anak-anak Fundamentalis. Sekolah ini membantu perkembangan pendidikan dari segala cara taman kanak-kanak hingga le vel tamat belajar universitas.

Pergolakan Politik. Hanya karena mereka conservative dan terbatas dalam memfokuskan pada teologi mereka, jadi fundamentalis memiliki kecenderungan menjadi konservatif dan terbatas fokus pada politik. Gelora 60 dan awal 70 memimpin para fundamentalis untuk mengambil sisi bagian minoritas dalam hal untuk menghadapi musuh yang sudah biasa seperti sekularisme (peniadaan agama), pemutarbalikan seksual, politik liberal, sosialis, komunis, dan lain sebagainya. Mereka mengkhususkan untuk kembali pada praktek Alkitabiah dan kepahlawanan tradisional Amerikanisme (yang mana sebenarnya identik dimata mereka). Mereka memutuskan jalan terbaik untuk meraih agenda mereka melalui aktivitas politik. Demikianlah terlahir apa yang sekarang dikenal di Amerika sebagai “kebenaran Kristiani”.
Tidak seperti dekade sebelumnya pada abad ini, Fundamentalis yang aktif berpolitik diharapkan menjadi  kawan bagi siapa saja yang dihubungkan dengan tujuan yang mirip. Demikianlah Jerry Fallwell, pastor dari the Thomas road babtist church dan pendiri universitas liberty, di Lynchburg dan Virginia, menemukan keutamaan moral pada tahun 1970an, sebuah kelompok aksi politik yang termasuk didalamnya penginjilan, mormon, katholik Roma, dan nilai konservatif sosial secara umum.
Koalisi konservatif ini mengkampanyekan para politikus yang bertemu (dan biasanya melayani) daftar moral, politik, dan criteria social mereka. Sebagai peraturan, ini adalah Republic (walau di deep south, ada sebagian kecil konservatif democrat) pada level pemerintahan Federal. Mereka juga secara buka-bukaan, aktif dalam mendaftarkan pemilih suara yang akan cenderung memilih dari pengamatan mereka. Fundamentalis sangat aktif( ad senang dengan keberrhasilan mereka) pada kampanye mereka untuk Ronald Reagan pada tahun 1980 dan 1984, dan (sekalipun agak kurang) bagi George bush pada tahun 1988. Mereka melihat republic kepresidenan sebagai sebuah upaya penjagaan nama baik dari perjuangan mereka sebagai sebuah kebenaran di amerika serikat. Mengikuti kepresidenan Reagan, ada berkurangya semangat politik, tetapi meskipun demikian kematian sebagian besar moral pada 1989- banyak fundamentalis yang masih proaktif menyamakam politik konserfatisme mereka  dengan kekristenan Alkitabiah.

Kesimpulan. Fundamentelisme masih sangat banyak ada bersama kita dalam masyarakat dan mungkin akan selalu ada. Selama dua decade terahir, pergerakan menjadi lebih canggih dan gambaran kesadaran dalam pemublikasian adalah tujuan intinya. Walaupun sebagian besar masyarakat tidak berasal dari kepercayaan ini, mengingatkan mereka akan kerinduan tersebut akan “ hari lampau yang indah” dari nilai Kristen. Dalam pergulatan mereka utuk mengembalikan mereka pada kebenaran (politik dan moral), Fundamentalis sudah dibantu oleh kebaikan politikus dan  diberikan penghargaan oleh perjanjian presiden hakim konservatif pengadilan tertinggi. Demikian, Fundamentalis dimungkinkan mempengaruhi masyarakat disamping ukuran proporsional mereka. Dan untuk gelar reklamasi kecil apapun dari masyarakat bisa saja mengambil bagian,proporsi besar untuk pujian yang harus diberikan Fundamentalis atas pembelaan tak henti-henti mereka oleh idealisme kesusilaan alkitabiah yang tegas.

Aspek teologi fundamentalis.
Fundamemtalisme memiliki permulaan sebagai sebuah pergerakan teologi. Seperti hal ini beralasan sebagai dugaan bahwa hal ini dikarenakan kepemilikan tubuh doktrin yang dapat disimpulkan dalam sebuah model yang sistematik dan methodical. Hal ini biasanya dibiasakan bahwa teologi Fundamentalis bisa diringkas dalam lima pernyataan dasar:
1.      Ineransi dan kemaksuman Alkitabiah.
2.      Kelahiran dan ke Tuhanan Yesus.
3.      Peralihan penebusan dosa.
4.      Harfiah, kebangkitan fisik Yesus.
5.      Harfiah, kenaikan fisik Yesus.
            Poin-poin diatas kadang diperluas oleh hal-hal lain seperti orang dan pekerjaan roh kudus, sejarah kejatuhan, keselamatan oleh iman,dan lain sebagainya. Tetapi lima poin diatas mengingatkan tentang foundasi pergerakan.

Ineransi alkitabiah.
Morrish Ashcraft, pada sebuah evaluasi teologi Fundamental, menulis:
Itu terlihat bagiku bahwa teologi fundamentalis adalah sebuah teologi dari sebuah doktrin utama-ineransi tulisan alkitabiah.apakah kita menjumpai nya selama periode 1880-1925 diamtara fundamentalis lama atau pada 1980 poin pertama pada seluruh ketergantungan lain adalah ineransi Alkitab pada naskah aslinya.
            Dalam hal ini, para Fundamentalis membangun pada teologi Princeton Theologians pada akhir abat ke Sembilan belas, yang membuat pernyataan ineransi alkitab pada reaksi perlawanan terhadap impuls kaum modern. Charles Hodge memperkenalkan konsep inspirasi verbal dalam sistematik teologinya pada 1872. Benjamin Warfield menambahkan ide kefatalan kata-kata tulisan tangan asli dan di proklamirkan  bahwa naskah asli benar benar inerasi pada setiap subyeknya pada setiap hal yang mereka sentuh, baik biologi, geologi, sejarah, psikologi, filosofi atau agama.
            Bagi para Fundamentalis Alkitab bukan sekedar rekaman wahyu ALLAH; Alkitab benar-benah wahyu dari dalam dan luar nya.semuannya mengetahui tentang ALLAH dan hubungannya untuk mrnciptakan adalah penemuan melalui kitab suci. Seseorang harus setuju pada komentar seorang teolog bernama James Barr bahwa dalam pengajaran Fundamentalis, Alkitab biasanya dibuat ”symbol unggul iman”. Pada ineransinya menggantung peristirahatan dari teologi seseorang,dan keselamatan itu sendiri. Jika Alkitab tidak keseluruhannya benar maka jaminan keselamatan kita  tidak bisa diharapkan dan jaminanyang tidak berarti.

KeTuhanan Kristus . Banyak Fundamentalis akan beragumen  bahwa keTuhanan Kristus sebagai ”fundamental terpenting dari keseluruhannya”. Walaupun pembuktiannya tinggal tersisa penerimaan dari inspirasi penuh kitab suci. Hanya Kristus satu-satunya yang dapat dipercaya adalah satu wahyu dalam halaman tulisan suci. Dalam waktu yang sama sebuah hubungan karib dengan Kristus meningkatkan terhadap apresiasi seseorang terhadap instrument ineransi yang menyatakan keberadaanNya.
            Terikat kuat di sini adalah doktrin kelahiran Kristus dari perawan Maria. Para Fundamentalis sepakat sesuai dengan Jamess Orr, bahwa ”kepercayaan akan kelahiran Kristus dari anak dara adalah nilai tertinggi” dalam keTuhanan Kristus. Doktrin ini sangat penting karena conteks supranaturalnya, dibawah serangan dari kaun Liberal dan Modernis.

Penebusan Dosa. Fundamentalis mengadopsi konsep reformasi kematian Kristus sebagai hukuman Tuhan pada dosa manusia .ketika “garis utama” Protestan menerima sebuah variasi teori-ransom, mewakili, contoh Fundamentalisme melekat pada pergantian atau pertukaran dan teori hukuman (disebutkan, bahwa kristus mengambil alih hukuman umat percaya-Nya  pada diriNya.)
Kebangkitan. Penekanan harafiah, kebangkitan badani Yesus  dari kubur merupakan hal yang sangat penting bagi Fundamentalis. Beberapa protestan mungkin berharap menerima ide kebangkitan spiritual, dan lainnya mungkin melihat kebangkitan sebagai symbol mitologi kemenangan kebaikan melawan kejahatan, tetapi Fundamentalis berpegang bahwa kenaikan harfiah tubuh Kristus  sebagai kelanjutan dari penulis Injil adalah kebulatan beberapa gugatan kebenaran pengkristenan. Yesus Kristus bukanlah nabi yang mati seperti budha dan Muhammad, tetapi hidup dan menyatakan keselamatan.

Kedatangan kedua. Hanya karna kebangkitan harfiah fundamental,jadi tertulis,kembalinya yesus badaniah ke bumi. Ada banyak perbedaan pendapat tentang kapan dan bagaimana Dia datang. Pelimpahan sebagian Fundamentalis adalah pembebasan (dan juga pretribulation rapturis dan pre masa seribu tahun.), tetapi ada beberapa yang masa pengangkatan kesukaran dan pra masa seribu tahun dan sedikit yang Postmillennial atau Amillenial pada Eschatology mereka. Tetapi semuanya setuju bahwa kristus kembali itu pasti.

Sebuah Evaluasi Fundamentalis. Fundamentalis menikmati kebangkitan kekuatan dan popularitas selama decade terahir decade abad ke duapuluh. Banyak dari pembaharuan tenaga hidup tanpa keraguan menyebabkan sebuah reaksi melawan ketidaktetapan dan kemurtadan 60 dan 70an, ketika ”dalam perkara ini” pembuangan barang-barang dari kapal untuk meringankannya seara terus menerus sesuai etika dan social dan ”lakukan bagianmu” (hakim-hakim 21:25). Masyarakat barat banyak berhutang budi  pada Fundamentalis yang mempromosikan kemurnian personal dan untuk tindakan sebagai suatu pertahanan  melawan kelebihan ini.
            Bisa dikatakan bahwa Fundamentalisme selalu melindungi kebenaran kitab suci. Ashcraft berkomentar dengan benar:
Kita berhutang budi kepada para fundamentalis, karna menjaga kecintaan akan Alkitab tetap hidup dan terus membacanya. Mereka telah mengawetkan doktrin-doktrin iman berharga yang selalu terbengkalai. Mereka mengunggulkan dan menginspirasi orang lain dalam penginjilan dan misi. Mereka telah sangat banyak mengkontribisikan beasiswa Alkitab.mereka telah menyedikan lebih dari proporsi yang harus mereka bagi pada para pemuda dan pemudi  untuk pelayanan.
Fundamentalis selanjutnya mendemonstrasikan sebuah penekanan pada penjangkauan social pada pelayanan Kristus. Mereka sering melakukan  banyak cara departemen social sebagai perhatian kedua (Injil) dibanding “pewarta injil social yang menjadi perhatian utama. Mereka menemukan setengah jalan untuk mewismakan rumah bagi para janda, penyelamatan misi dan sebagainya. Fundamentalis juga berada di garis terdepan kontemporer melawan aborsi. Buruknya ada kelemahan dari Fundamentalisme. Sejak 1920, pergerakannya hancur berkeping-keping  pada banyak kesempatan: divisi telah dan masih terlihat seperti susunan hari. Bagian yang cukup besar dalam hal ini bisa saja sebagai akibat dari reaksi alami. divisi ini tentu merefleksikan doktrin dirinya sendiri. Banyak Fundamentalis tidak berisi dengan menjaga perbedaan dari mereka yang tidak mengikuti lima prinsip Fundamental; mereka cenderung menuju elitism diseluruh bagian kepercayaan mereka setiap orang yang tidak berpegang pada posisi yang sama seperti apa yang mereka lakukan adalah seperti menjadi pengecualian sebagai saudara dan saudari dalam Kristus. Satu daerah yag khususnya dapat terpecah belah adalah Eskatologi. Sebagai sebutan awal, kebanyakan Fundamentalis dispesasional dalam teologi mereka dan berpegang gigih pada Premillenial dan Pretribulasional Eskatologi. Setiap orang yang berpegang pada pandangan lain (walau pada premillenial yang lain) terlihat pada kecurigaan mereka.
Maupun banyak Fundametalis terbuka pada persekutuan dengan Pentakosta maupun Karismatik. Hal ini dianggap bentuk yang tidak biasa berbahasa lidah sebagai sebuah alat iblis dan menolak segala kerjasama di akhir. Momok pemisahan kedua ini  menjaga fundamentalisme tetap menjadi apa yang kristus inginkan.seorang harus berharap bahwa dia yang lebih moderat dan toleran akankemenangan kepemimpinan pada ahirnya, demikian mem  ungkinkan kesenangan penuh dengan penggalakan kampanye untuk memenangkan masyarakat untuk Kristus dari pada seringnya perkelahian jarak dekat yang menodai nama pergerakkan.

Jenis-jenis
Fundamentalisme Keras
Fundamentalisme keras memiliki karakteristik tertentu seperti pemisahan sepenuhnya dari liberalisme agama, kepercayaan sepenuhnya terhadap inspirasi mekanis Alkitab tanpa ada distorsi sama sekali, dan menganggap Alkitab versi King James sebagai teks Alkitab yang paling benar. Akan tetapi, dua hal yang benar-benar memisahkan mereka dari kaum fundamentalisme moderat adalah doktrin dispensionalisme dan separatisme. Doktrin dispensionalisme pada intinya melihat bahwa dunia akan hancur karena kejahatannya, dan orang-orang Kristen tidak dapat berbuat sesuatu selain menunggu Allah yang akan bertindak secara ajaib. Kemudian ciri lain adalah separatisme total terhadap orang-orang Kristen lain yang tidak sepaham dengan mereka serta dengan dunia yang jahat. Bila ada orang-orang Kristen yang tidak sepaham dengan mereka berarti mereka bukan Kristen sejati dan berkompromi dengan dunia.

Fundamentalisme Moderat
Fundamentalisme moderat adalah varian gerakan fundamentalisme yang mengambil jarak dari gerakan fundamentalisme keras, serta lebih terbuka dalam beberapa hal. Tokoh utamanya adalah Jerry Falwell. Keterbukaan mereka tampak dalam hal memberi tempat kepada intelektualitas Kristen, berkomitmen pada reformasi sosial, serta mau melakukan oto-kritik terhadap gerakan fundamentalisme. Oto-kritik yang dilakukan terhadap gerakan fundamentalis adalah mentalitas yang tidak mau mengubah diri, terlalu bergantung pada pemimpin tertentu, terlalu hitam-putih dalam melihat sesuatu, terlalu otoriter, dan terlalu sering terpecah-belah karena merasa benar. Kemudian mereka juga tidak menyetujui doktrin dispensionalisme sehingga kaum fundamentalisme moderat turut berjuang dalam mereformasi masyarakat dan keterlibatan sosial.
Daftar Pustaka

Smith, David L. A Handbook of Comtemporary Theology: tracing Trends & Discerning Directions in today’s Theology Landscape. Grand Rapids: Baker Book Haouse Compeny, 2003
James Barr. 1994. Fundamentalisme. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hal. 1-2, 402.
George M. Marsden. 1990. "Defining American Fundamentalism". In The Fundamentalist Phenomenon. Norman J. Cohen (ed.). Grand Rapids, Michigan: William B. Eerdmans Publishing Company. P. 31.
Liem Khiem Yang. 1992. "Fundamentalisme dalam Gereja". Di dalam Fundamentalisme, Agama-Agama dan Teknologi. Soetarman, et. al., eds. hal 17-19. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Richard John Neuhaus. 1990. "Fundamentalism and the American Polity". In The Fundamentalist Phenomenon. Norman J. Cohen (ed.). Grand Rapids, Michigan: William B. Eerdmans Publishing Company. P. 142.