Fundamentalis dan Media Masa.
Fundamentalis
berada di antara pelaku keagamaan pertama untuk memahami pentingnya media masa
bagi perkembangan gereja. Pada tahun 1925, Charles e. fuller memulai “jam
kebangkitan mode lama” di radio. Acara itu merupakan acara mingguan dan pada
tahun 1942, sudah di dengar oleh 456 stasiun radio di kanada dan amerika.
Programnya (program acara radio Charles) menjadi model/ inspirasi bagi acara
radio fundamentalis yang lain seperti DeHaan’s “ kelas alkitab radio” dan
barnhouse’s “ jam belajar alkitab”. Setelah bertahun-tahun, sekolah fundamentalis dibeli stasiun
radio untuk menyiarkan kepercayaan mereka: WMBI(moody), Chicago; WMUU(Bob
Jones), Greenville, Carolina selatan; dan KBBI(biola), Los Angeles, adalah sedikit daripada sekolah-sekolah
tersebut.
Pada tahun 1934, John E Rice mengeluarkan Koran mingguan, pedang
ALLAH, sebagai tambahan
dari pekerjaan penginjilannya. Tujuannya berdasarkan kepala suratnya, adalah ”sebuah
keagamaan independen mingguan, berdasarkan
perkataan inspirasi Alkitab, keTuhanan
Kristus, darah
penebusan dosa Nya, keselamatan
oleh iman, Perjanjian
Baru kemenangan jiwa, dan
iman pra kerajaan seribu tahun. ”setiap
permasalahan selanjutnya menyatakan kebalikanya terhadap “modernisasi, garis dunia, dan keformalan”. Sampai tahun 1944, Koran pedang ALLAH memiliki lebih dari
30.000 pelanggan dan hingga 1956,perputarannya lebih dari 100.000 .
Dewan gereja Kristen Amerika.
Pada September 1941, dewan
gereja Kristen amerika (ACCC) ditemukan melalui usaha kitab dewan dan
kitab gereja protestan. Penemuan
tersebut dipimpin oleh Carl Mcintire, pastur
dari gereja kitab dewan di Collingswood, New
Jersey. Tujuannya adalah untuk membantah tuntutan dewan federal gereja untuk
berbicara atas nama seluruh jemaat protestant; tidak ada gereja dengan jenis keterikatan apapun pada dewan federal yang layak untuk menjadi
anggota.
Tujuh tahun kemudian, McIntire menemukan dewan gereja Kristen Internasional(ICCC) untuk menentang dewan
gereja dunia. Pada tahun yang sama, setelah
sidang pertama dewan dunia, dan
setelah rapat paripurna ICCC , dia menulis pidato berisi kecaman-kecaman tajam
melawan mantan dewan berjudul menara
modern Babel dan setelah pertemuan kedua pada tahun 1954, ia menulis pelayan kemurtada, dan memproklamirkan keyakinan dengan lantang
adalah “ ketidakpercayaan keributan dan penghinaan kepada Tuhan harus diketahui
di seluruh gereja di dunia.”nya.
Awalnya
, ACCC dan ICCC didukung oleh GARBC dan
IFCA. Menariknya, keduanya melihat
serbuan untuk menarik bantuan mereka karena gaya kepemimpinan Mcintire yang garang dan, pada tahun 1970, ACCC menolak kepemimpinannya ditengah-tengah bencana keuangan dan tuntutan
balik.
Assosiasi konservatif Baptis.
Meskipun kepergian banyak Fundamentalis
untuk membentuk GARBC , konvensi baptis
utara mengingatkan bencana adanya pertarungan antara kaum konservatif dan kaum
modern. Pada
tahun 1943, kaum Fundamentalis
utara mengelola perkumpulan misi konservatif Baptis
asing yang diperlengkapi dengan jalan masuk untuk mengirim dan membiayai misi
konservatif lintas bangsa. Permintaan dibuat dalam perjanjian untuk mengakui
pada masyarakat sebagai agen resmi baptis
utara. Ketika
terbukti bahwa perkumpulan tidak melaksanakan demikian maka sebagian besar gereja-gereja
pecah belah pada tahun 1947
untuk membentuk assosiasi konservatif baptis
Amerika. Pada tahun 1950, denominasi baru lengkap utuh terbentuk
dengan tambahan dari perkumpulan konservasi misi rumahan.
Persekutuan Baptis Kitab. Kelahiran persekutuan baptis Alkitab (BBF)
pada 22 mei 1950 telah disebut ”satu
dari kajadian-kejadian terpenting dalam sejarah fundamentalis.” BBF terbentuk sebagai dampak dari perpecahan di
persekutuan baptis
dunia Frank Norrish dibawah kepemimpinan orang-orang seperti G.Beauchamp Vick, John rawlings, Wendell Zimmerman, dan W.E Dowell. Pada tahun yang sama juga penemuan baptist Bible Tribune sebagai sarana publikasi resmi
BBF dan perguruan tinggi baptist Bible di spring field, Missouri, sebagai
sekolah resminya.
BBF menjelaskan tujuannya sebagai
berikut:
Iman
dan tindakan kita adalah sejarah iman baptis
dan prakteknya. Kita percaya pada sebuah kitab yang tak dapat salah, kelahiran oleh anak dara, pergantian dari kematian kepada
keselamatan, kebangkitan
badaniNya, kenaikan
badaniNya, wahyu
tertulisNya, masa pra seribu
tahun kembali kebumi. Kita
percaya bahwa dasar Fundamentalis
dalam persekutuan gereja-gereja Apostolik
tidak mendidik tapi merupakan sebuah misi. Kita percaya bahwa setiap macam dan
bentuk penginjilan yang mana
efektif untuk membawa para
pria maupun para wanita kepada Kristus. Kami
dalam segala bentuk cara-cara melawan modernisasi yang sekarang digalakkan di
konvensi babtis utara dan selatan. Untuk hal-hal demikian tiada ampun dari
kami.
BBF bertumbuh dengan cepat. Hal itu ditulis khususnya untuk penanaman
dan perkembangan banyak penggalakan dan penginjilan “gereja raksasa/gereja besar”, seperti
akron babtist temple (Ohio); temple babtist church (Detroit); landmark
babtist temple (Cincinnati); Indiana polis babtist temple (Indiana) ; Thomas road babtist church ( Lynchburg, Virginia). Gereja-gereja tersebut
sesegera bergabung dengan 4000 gereja di BBF, dan
hal itu menjadi denominasi Fundamentalis
terbesar di kontinennya.
Fundamentalis Kontemporer.
Selama 1970 hingga 1980an, pergerakan Fundamentalis
bertumbuh cepat sebagai beberapa kepemimpinanya yang memegang hal penting dalam
penanaman gereja dan pertunbuhan gereja. Dibawah kepemimpinam John E. Rice dan pedang ALLAH dan administrator serta
pendidik Kristen seperti Elmers Towns yang menulis panjang lebar “mega-churches” pemisahan hal penting
yang digunakan oleh para pendiri , sebagian besar pastor termotivasi untuk
mengambil prinsip ini dalam pelaksanaannya.mereka bekerja sangat baik bagi
banyak dan setiap kota besar di amerika dan segera memiliki satu bahkan lebih
dari gereja-gereja ini yang menggalakan penginjilan dalam dorongan mereka yang
mana anggotanya mencapai ribuan. Walaupun fundamentalis tidakm pernah sendiri
dalam usaha ini (south
babtist, Pentecostals, dan karismatik yang juga
aktif) pada umumnya mereka memegang limpahan dari 100 gereja besar dari
penyerahan diri tiap tahunnya oleh majalah hidup Kristen.
Salah satu metode yang digunakan dalam mengembangkan
pandangan doktrin mereka dan gaya hidup
mereka yang sudah berlanjut menggunakan
media. Fundamentalis
mempublikasikan rumah, majalah dan banyak bacaan. Mereka melanjutkan penggunaan radio secara luas ,dan merekomendasikan harapan untuk membangun
sebuah gereja besar bahwa program radio harian itu “wajib”. Walaupun lebih
penting, Fundametalis
cepat mengorganisir
dampak dari televisi dan menggunakannya untuk tujuan penginjilan dan pekabaran.
Selama akhir dua decade ini,”old-time gospel” falwell adalah pembuka kata pengantarnya untuk mengembangkan
filosofinya diluar daerah Lynchburg(Va.), dan
kritikan bagi pengembangan “moral majority”nya. Sebuah ruang tunggu konservatif politik.
Aspek Budaya Fundamentalis.
Sebutan “Fundamentalis”
, secara cepat terindikasi pemisahan agama
kedua (bahwa, pemisahan
dari orang Kristen lain yang tidak melihat iman mereka pada sebutan yang
sungguh sama”, segera
teridentifikasi dengan pemisahan budaya yang sangat baik. Fundamentalis sering
mengkarikaturkan obyek mereka seperti merokok, mabuk, menginang(tembakau), nonton bioskop, bermain kartu, berjoget, bermalam
di penginapan, dan berenang.
Hingga tahun 1950an, mereka
membentangkan identitas alkitabiah, moral
dan nilai budaya mereka sebagai nilai
budaya sejarah amerika. Nyatanya
mereka melihat diri mereka sebagai pemelihara dan pemerbaik dari nilai-nilai
tersebut dalam masyarakat Amerika. Akibatnya mereka selalu bertengkar tentang tren baru dan gaya dalam budaya seperti rambut pendek, kemalasan, dan
kosmetik untuk wanita, erat dengan tren departemen modern, seperti pendeta dan diaken wanita.
Selama tahun 1960an hingga 1970an, faktanya, pakaian
bagi para Fundamentalis
menjadi ujian iman yang sesungguhnya. ”Pada
reaksi mereka terhadap budaya hippie , beberapa pastor pendeta selalu berambut
panjang, berbrewok, berjenggot, bercelana suar-bawah, bersepatu hak tinggi, berkacamata kawat pelek, berbaju sutra dan lain sebagainya.”
Banyak dari pemisahan budaya ini berakar dari
keinginan kesucian perorangan,yang kerap kali memimpin Fundamentalis pada iman individual yang
tinggi. Tidak seperti orang Kristen yang tradisional yang sudah berumur, (ontological) komunitas ini memiliki sangat sedikit (jika beberapa) peraturan dalam
kehidupan Fundamentalis. Fundamentalis sangat sadar bahwa” Tuhan
tidak memiliki cucu” jadi
hal itu datang
dari pencarian individual, penerimaan
anugrah secara pribadi. Salah
satu keikutsertaan dalam tubuh Kristus
melalui kelahiran kembali , sebagai
sebuah pemisahan dari dunia. Sebagai
sebuah kelangsungan dari iman, sebuah
tambahan pemisahan yang mengambil bagian dari dosa dan dari kemurtadan yang
menyebut diri mereka Kristen, tetapi
mereka yang tidak teguh
dalam iman Fundamentalis.
Pemisahan kedua ini mungkin terlihat pada
perkembangan pemisahan, assosiasi relawan gereja yang standartnya cenderung sulit
mengijinkan “modernis” masuk. Bukti lain adalah perkembangan
independen, sekolah swasta
Kristen untuk anak-anak Fundamentalis. Sekolah ini membantu perkembangan
pendidikan dari segala cara taman kanak-kanak hingga le vel tamat belajar universitas.
Pergolakan Politik. Hanya karena mereka conservative dan
terbatas dalam memfokuskan pada teologi mereka, jadi
fundamentalis memiliki kecenderungan menjadi konservatif dan terbatas fokus
pada politik. Gelora 60 dan awal 70 memimpin para fundamentalis untuk mengambil sisi bagian minoritas
dalam hal untuk menghadapi musuh yang sudah biasa seperti sekularisme (peniadaan agama), pemutarbalikan seksual, politik liberal, sosialis, komunis, dan lain sebagainya. Mereka mengkhususkan
untuk kembali pada praktek Alkitabiah
dan kepahlawanan tradisional Amerikanisme (yang mana sebenarnya identik dimata
mereka). Mereka
memutuskan jalan terbaik untuk meraih agenda mereka melalui aktivitas politik.
Demikianlah terlahir apa yang sekarang dikenal di Amerika sebagai “kebenaran Kristiani”.
Tidak seperti dekade sebelumnya pada abad ini, Fundamentalis yang aktif berpolitik diharapkan
menjadi kawan bagi siapa saja yang
dihubungkan dengan tujuan yang mirip. Demikianlah
Jerry Fallwell, pastor dari the Thomas road
babtist church dan pendiri universitas liberty, di
Lynchburg dan Virginia, menemukan
keutamaan moral pada tahun 1970an, sebuah
kelompok aksi politik yang termasuk didalamnya penginjilan, mormon, katholik
Roma, dan
nilai konservatif sosial
secara umum.
Koalisi konservatif ini mengkampanyekan
para politikus yang bertemu (dan biasanya melayani) daftar moral, politik, dan criteria social mereka.
Sebagai peraturan, ini
adalah Republic
(walau di deep south, ada
sebagian kecil konservatif democrat) pada level pemerintahan Federal. Mereka juga secara buka-bukaan, aktif dalam mendaftarkan pemilih suara
yang akan cenderung memilih dari pengamatan mereka. Fundamentalis sangat aktif(
ad senang dengan keberrhasilan mereka) pada kampanye mereka untuk Ronald Reagan
pada tahun 1980 dan 1984, dan (sekalipun agak kurang) bagi George bush pada tahun 1988. Mereka melihat republic kepresidenan
sebagai sebuah upaya penjagaan nama baik dari perjuangan mereka sebagai sebuah
kebenaran di amerika serikat. Mengikuti
kepresidenan Reagan, ada
berkurangya semangat politik, tetapi
meskipun demikian kematian sebagian besar moral pada 1989- banyak fundamentalis
yang masih proaktif menyamakam politik konserfatisme mereka dengan kekristenan Alkitabiah.
Kesimpulan. Fundamentelisme
masih sangat banyak ada bersama kita dalam masyarakat dan mungkin akan selalu
ada. Selama dua decade terahir, pergerakan
menjadi lebih canggih dan gambaran kesadaran dalam pemublikasian adalah tujuan
intinya. Walaupun sebagian besar masyarakat tidak berasal dari kepercayaan ini, mengingatkan mereka akan kerinduan tersebut akan
“ hari lampau yang indah” dari nilai Kristen. Dalam pergulatan mereka utuk
mengembalikan mereka pada kebenaran (politik
dan moral), Fundamentalis
sudah dibantu oleh kebaikan politikus dan
diberikan penghargaan oleh perjanjian presiden hakim konservatif
pengadilan tertinggi. Demikian, Fundamentalis dimungkinkan mempengaruhi masyarakat
disamping ukuran proporsional mereka. Dan untuk gelar reklamasi kecil apapun
dari masyarakat bisa saja mengambil bagian,proporsi besar untuk pujian yang
harus diberikan Fundamentalis
atas pembelaan tak henti-henti mereka oleh idealisme kesusilaan alkitabiah yang
tegas.
Aspek teologi fundamentalis.
Fundamemtalisme memiliki permulaan sebagai sebuah
pergerakan teologi. Seperti
hal ini beralasan sebagai dugaan bahwa hal ini dikarenakan kepemilikan tubuh
doktrin yang dapat disimpulkan dalam sebuah model yang sistematik dan
methodical. Hal
ini biasanya dibiasakan bahwa teologi Fundamentalis
bisa diringkas dalam lima pernyataan dasar:
1. Ineransi dan kemaksuman Alkitabiah.
2. Kelahiran dan ke Tuhanan Yesus.
3. Peralihan penebusan dosa.
4. Harfiah, kebangkitan
fisik Yesus.
5. Harfiah, kenaikan fisik Yesus.
Poin-poin diatas kadang diperluas
oleh hal-hal lain seperti orang dan pekerjaan roh kudus, sejarah kejatuhan, keselamatan oleh iman,dan lain
sebagainya. Tetapi lima poin diatas mengingatkan tentang foundasi pergerakan.
Ineransi alkitabiah.
Morrish
Ashcraft, pada
sebuah evaluasi teologi Fundamental, menulis:
Itu
terlihat bagiku bahwa teologi fundamentalis adalah sebuah teologi dari sebuah
doktrin utama-ineransi tulisan alkitabiah.apakah kita menjumpai nya selama
periode 1880-1925 diamtara fundamentalis lama atau pada 1980 poin pertama pada seluruh ketergantungan
lain adalah ineransi Alkitab
pada naskah aslinya.
Dalam hal ini, para Fundamentalis membangun pada teologi
Princeton Theologians
pada akhir abat ke
Sembilan belas, yang
membuat pernyataan ineransi alkitab pada reaksi perlawanan terhadap impuls kaum
modern. Charles
Hodge memperkenalkan konsep inspirasi
verbal dalam sistematik teologinya
pada 1872. Benjamin
Warfield menambahkan ide kefatalan
kata-kata tulisan tangan asli dan di proklamirkan bahwa naskah asli benar benar inerasi pada
setiap subyeknya pada setiap hal yang mereka sentuh, baik biologi, geologi, sejarah, psikologi, filosofi
atau agama.
Bagi para Fundamentalis Alkitab bukan sekedar rekaman wahyu
ALLAH; Alkitab
benar-benah wahyu dari dalam dan luar nya.semuannya mengetahui tentang ALLAH
dan hubungannya untuk mrnciptakan adalah penemuan melalui kitab suci. Seseorang harus setuju pada komentar seorang teolog bernama James Barr bahwa dalam pengajaran Fundamentalis, Alkitab biasanya dibuat ”symbol unggul iman”. Pada ineransinya menggantung
peristirahatan dari teologi seseorang,dan keselamatan itu sendiri. Jika Alkitab tidak keseluruhannya benar maka
jaminan keselamatan kita tidak bisa
diharapkan dan jaminanyang tidak berarti.
KeTuhanan Kristus .
Banyak Fundamentalis akan beragumen bahwa keTuhanan Kristus sebagai ”fundamental terpenting dari
keseluruhannya”. Walaupun
pembuktiannya tinggal tersisa penerimaan dari inspirasi penuh kitab suci. Hanya Kristus satu-satunya yang dapat dipercaya
adalah satu wahyu dalam halaman tulisan
suci. Dalam
waktu yang sama sebuah hubungan karib dengan Kristus meningkatkan terhadap apresiasi
seseorang terhadap instrument ineransi yang menyatakan keberadaanNya.
Terikat kuat di sini adalah doktrin
kelahiran Kristus
dari perawan Maria. Para Fundamentalis sepakat sesuai dengan Jamess Orr, bahwa ”kepercayaan akan kelahiran Kristus dari anak dara adalah nilai
tertinggi” dalam keTuhanan
Kristus. Doktrin ini sangat penting karena conteks
supranaturalnya, dibawah
serangan dari kaun Liberal
dan Modernis.
Penebusan Dosa.
Fundamentalis mengadopsi konsep reformasi kematian Kristus sebagai hukuman Tuhan pada dosa
manusia .ketika “garis utama” Protestan
menerima sebuah variasi teori-ransom, mewakili, contoh Fundamentalisme melekat pada pergantian
atau pertukaran dan teori hukuman (disebutkan, bahwa kristus mengambil alih hukuman
umat percaya-Nya
pada diriNya.)
Kebangkitan.
Penekanan harafiah, kebangkitan
badani Yesus dari kubur merupakan hal
yang sangat penting bagi Fundamentalis. Beberapa protestan mungkin berharap
menerima ide kebangkitan spiritual, dan
lainnya mungkin melihat kebangkitan sebagai symbol mitologi kemenangan kebaikan
melawan kejahatan, tetapi Fundamentalis
berpegang bahwa kenaikan harfiah tubuh Kristus sebagai kelanjutan dari penulis Injil adalah kebulatan beberapa gugatan
kebenaran pengkristenan. Yesus
Kristus bukanlah nabi yang mati seperti
budha dan Muhammad, tetapi
hidup dan menyatakan keselamatan.
Kedatangan kedua.
Hanya karna kebangkitan harfiah fundamental,jadi tertulis,kembalinya yesus badaniah
ke bumi. Ada
banyak perbedaan pendapat tentang kapan dan bagaimana Dia datang. Pelimpahan sebagian Fundamentalis adalah pembebasan (dan juga pretribulation rapturis dan
pre masa seribu tahun.), tetapi
ada beberapa yang masa pengangkatan kesukaran dan pra masa seribu tahun dan
sedikit yang Postmillennial
atau Amillenial pada Eschatology mereka. Tetapi semuanya setuju bahwa kristus
kembali itu pasti.
Sebuah Evaluasi Fundamentalis. Fundamentalis menikmati kebangkitan
kekuatan dan popularitas selama decade terahir decade abad ke duapuluh. Banyak dari pembaharuan tenaga hidup
tanpa keraguan menyebabkan sebuah reaksi melawan ketidaktetapan dan kemurtadan
60 dan 70an, ketika ”dalam perkara ini” pembuangan barang-barang dari kapal
untuk meringankannya seara terus menerus sesuai etika dan social dan ”lakukan
bagianmu” (hakim-hakim
21:25). Masyarakat barat banyak berhutang budi
pada Fundamentalis
yang mempromosikan kemurnian personal dan untuk tindakan sebagai suatu
pertahanan melawan kelebihan ini.
Bisa dikatakan bahwa Fundamentalisme selalu melindungi
kebenaran kitab suci. Ashcraft
berkomentar dengan benar:
Kita
berhutang budi kepada para fundamentalis, karna
menjaga kecintaan akan Alkitab
tetap hidup
dan terus membacanya. Mereka telah mengawetkan doktrin-doktrin iman berharga
yang selalu terbengkalai. Mereka mengunggulkan dan menginspirasi orang lain
dalam penginjilan dan misi. Mereka
telah sangat banyak mengkontribisikan beasiswa Alkitab.mereka telah menyedikan lebih
dari proporsi yang harus mereka bagi pada para pemuda dan pemudi untuk pelayanan.
Fundamentalis
selanjutnya mendemonstrasikan sebuah penekanan pada penjangkauan social pada
pelayanan Kristus.
Mereka sering melakukan banyak cara
departemen social sebagai perhatian kedua (Injil) dibanding “pewarta injil social
yang menjadi perhatian utama. Mereka menemukan setengah jalan untuk mewismakan
rumah bagi para janda, penyelamatan
misi dan sebagainya. Fundamentalis juga berada di
garis terdepan kontemporer melawan aborsi. Buruknya ada kelemahan dari Fundamentalisme. Sejak 1920, pergerakannya
hancur berkeping-keping pada banyak
kesempatan: divisi telah dan
masih terlihat seperti susunan hari. Bagian
yang cukup besar dalam hal ini bisa saja sebagai akibat dari reaksi alami. divisi ini tentu merefleksikan doktrin
dirinya sendiri. Banyak
Fundamentalis tidak berisi dengan menjaga
perbedaan dari mereka yang tidak mengikuti lima prinsip Fundamental; mereka cenderung menuju elitism diseluruh
bagian kepercayaan mereka setiap orang yang tidak berpegang pada posisi yang
sama seperti apa yang mereka lakukan adalah seperti menjadi pengecualian sebagai
saudara dan saudari dalam Kristus.
Satu daerah yag khususnya dapat terpecah belah adalah Eskatologi. Sebagai sebutan awal, kebanyakan Fundamentalis dispesasional dalam teologi
mereka dan berpegang gigih pada Premillenial dan Pretribulasional Eskatologi. Setiap orang yang berpegang pada
pandangan lain (walau pada premillenial yang lain) terlihat pada kecurigaan mereka.
Maupun
banyak Fundametalis
terbuka pada persekutuan dengan Pentakosta
maupun Karismatik. Hal ini dianggap bentuk yang tidak biasa
berbahasa lidah sebagai sebuah alat iblis dan menolak segala kerjasama di
akhir. Momok
pemisahan kedua ini menjaga fundamentalisme
tetap menjadi apa yang kristus inginkan.seorang harus berharap bahwa dia yang
lebih moderat dan toleran akankemenangan kepemimpinan pada ahirnya, demikian mem ungkinkan
kesenangan penuh dengan penggalakan kampanye untuk memenangkan masyarakat untuk
Kristus dari pada seringnya perkelahian
jarak dekat yang menodai nama pergerakkan.
Jenis-jenis
Fundamentalisme Keras
Fundamentalisme keras memiliki
karakteristik tertentu seperti pemisahan sepenuhnya dari liberalisme agama,
kepercayaan sepenuhnya terhadap inspirasi
mekanis Alkitab
tanpa ada distorsi sama sekali, dan menganggap Alkitab versi King James sebagai teks Alkitab yang paling
benar. Akan tetapi, dua hal yang
benar-benar memisahkan mereka dari kaum fundamentalisme moderat adalah doktrin dispensionalisme dan separatisme. Doktrin
dispensionalisme pada intinya melihat bahwa dunia akan hancur karena
kejahatannya, dan orang-orang Kristen tidak dapat berbuat sesuatu selain
menunggu Allah yang akan bertindak secara ajaib. Kemudian ciri lain adalah
separatisme total terhadap orang-orang Kristen lain yang tidak sepaham dengan
mereka serta dengan dunia yang jahat. Bila ada orang-orang Kristen yang tidak
sepaham dengan mereka berarti mereka bukan Kristen sejati dan berkompromi
dengan dunia.
Fundamentalisme Moderat
Fundamentalisme moderat adalah
varian gerakan fundamentalisme yang mengambil jarak dari gerakan
fundamentalisme keras, serta lebih terbuka dalam beberapa hal. Tokoh utamanya adalah Jerry
Falwell.
Keterbukaan mereka tampak dalam hal memberi tempat kepada intelektualitas
Kristen, berkomitmen pada reformasi sosial, serta mau melakukan oto-kritik
terhadap gerakan fundamentalisme. Oto-kritik yang dilakukan terhadap gerakan fundamentalis
adalah mentalitas yang tidak mau mengubah diri, terlalu bergantung pada
pemimpin tertentu, terlalu hitam-putih dalam melihat sesuatu, terlalu otoriter,
dan terlalu sering terpecah-belah karena merasa benar. Kemudian mereka juga
tidak menyetujui doktrin dispensionalisme sehingga kaum fundamentalisme moderat
turut berjuang dalam mereformasi masyarakat dan keterlibatan sosial.
Daftar Pustaka
Smith, David L. A Handbook of Comtemporary Theology:
tracing Trends & Discerning Directions in today’s Theology Landscape. Grand
Rapids: Baker Book Haouse Compeny, 2003
James Barr. 1994. Fundamentalisme.
Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hal. 1-2, 402.
George M. Marsden. 1990.
"Defining American Fundamentalism". In The Fundamentalist
Phenomenon. Norman J. Cohen (ed.). Grand Rapids, Michigan: William B.
Eerdmans Publishing Company. P. 31.
Liem Khiem Yang. 1992.
"Fundamentalisme dalam Gereja". Di dalam Fundamentalisme,
Agama-Agama dan Teknologi. Soetarman, et. al., eds. hal 17-19. Jakarta: BPK
Gunung Mulia.
Richard John Neuhaus. 1990.
"Fundamentalism and the American Polity". In The Fundamentalist
Phenomenon. Norman J. Cohen (ed.). Grand Rapids, Michigan: William B.
Eerdmans Publishing Company. P. 142.