Kamis, 27 November 2014

AYAH BAYANG-BAYANG

PERLUNYA SEORANG AYAH DALAM HIDUPKU
Terkadang timbul pemikiran bahwa hal mengasuh anak adalah urusan seorang istri.  Jika suami momong anaknya atau lebih banyak dekat si anak, suami merasa bahwa harga dirinya diinjak-injak oleh istrinya dan tetangga yang melihat.
Padahal, sang ayah yang demikian tidak tahu betapa berartinya seorang ayah dalam hidup sang anak.  Ayah adalah sosok yang sangat berwibawa, kuat, tegar, mengayomi, dan penuh kasih dalam benak si anak.  Namun, bagaimana jika figur sang ayah tidak ditemukan dalam keluarga?  Ada ayah, namun ayah tidak berfungsi sebagai ayah yang seharusnya.  Ayah yang demikian justru lebih dikenal sebagai boss oleh anaknya.  Sukanya menyuruh-nyuruh istri saja, mintanya dilayani, dan tidak mau terbeban tanggungjawab mengurus anak sedikit lama.

Wahai kaum ayah, ketahuilah bahwa anak yang sering digendong oleh ayahnya akan menjadi anak yang kuat dan tegar.  Kasih yang dibutuhkan sang anak bukan hanya kasih dari seorang Ibu.  Anak juga membutuhkan kasih ayahnya.  Kata orang: kasih ibu menenangkan, kasih ayah menguatkan.

Ada sebuah cerita: 
Seorang anak mengikuti lomba melukis di sekolahnya.  Ia sangat sedih karena lukisannya tidak sempurna seperti yang diminta panitia.  Gurunya merasa heran karena anak ini biasanya dikenal sebagai anak yang periang dan semangat.  Prestasinya di bagian melukis juga cukup membanggakan. 

Tapi kali ini, dia merasa tidak percaya diri.  Ternyata dari hasil pembicaraan antara guru dengan anak ini diketahui bahwa lukisannya tidak lengkap.  Sesuai tema yang diberikan panitia, “SAYA DI ANTARA DUA ORANG YANG MENYAYANGIKU”.  Dalam gambar itu diharapkan bisa melukis dua orangtua ayah dan ibu.  Namun sang anak hanya melukis Ibunya.  Untuk bagian gambar yang seharusnya dilukiskan gambaran sang ayah dikosongkan, hanya memberikan bayangan saja namun tidak mewarnainya. 

Anak ini tidak menggambar ayahnya secara sempurna bukan karena waktunya tidak cukup, bukan juga karena ia tidak pandai melukis seorang laki-laki, melainkan karena ia hanya menemukan sesosok bayang-bayang ayah di rumahnya.  Ia merasa ayahnya tidak hadir sempurna dalam hidupnya, dan juga tidak memberikan kasih sayang sebagaimana mestinya.

Apakah Anda seorang ayah bayang-bayang?

Ingat bahwa masa depan Anda adalah anak-anak Anda juga.
Bagaimana Ayah berharap kelak anaknya menjadi lebih hebat dari ayah (atau sama dengan ayah) jika sejak dini ayah tidak menanamkan kasih?


Video ini kiranya dapat memberikan inspirasi bagi ayah untuk menjadi seorang lelaki yang terbaik yang pernah dikenal oleh anaknya.

ekspressi seorang anak umur 4 bulan saat digendong dan dinyanyiin lagu oleh ayahnya, boleh dicontoh bapa-bapa.
https://www.youtube.com/watch?v=zc7nuED0QWQ&feature=youtu.be