pengertian filsafat
Pengertian
Filsafat Secara Etimologi
Secara etimologi filsafat berasal dari “bahasa
Yunani, yaitu philosophia. Philos artinya
suka, cinta, atau kecenderungan pada sesuatu, sedangkan sophia berarti cinta dan kecenderungan pada kebijaksanaan.”[1] Menurut
dani Vardiansyah, istilah ini berawal pada pandangan bahwa “pengetahuan manusia
yang sensual melalui indra bukan pengetahuan yang sebenarnya; pengetahuan itu
relatif umum serta mencakup dasarnya, meliputi keseluruhan objek sampai ke
akar. Para pemikir Yunani ingin tahu akan sebab yang sedalam-dalamnya, mereka
juga tahu, pengetahuan seperti itu hanya dimiliki oleh dewa. Manusia hanya
punya keinginan, cita-cita semata. Manusia yang cinta akan pengetahuan disebut
cinta kebijaksanaan, filosofia.[2] Maka
secara sederhana filsafat diartikan sebagai cinta
atau kecenderungan pada kebijaksanaan.[3]
Pengertian
Filsafat Berdasarkan Watak Dan Fungsinya
Pendapat yang lain memberikan difinisi
filsafat dengan mengklasifikasikan berdasarkan watak dan fungsi filsafat.
Menurut pendapat ini filsafat diklasifikasikan menjadi dua yaitu:
1.
Secara informal, filsafat
diartikan sebagai sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara tidak
kritis.
2.
Secara formal, filsafat berarti
sebuah proses kritik dan pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang sangat
kita junjung tinggi.[4]
Filsafat dalam arti spekulatif merupakan
usaha untuk mendapatkan gambaran keseluruhan, artinya filsafat berusaha untuk
mengkombinasikan bermacam-macam sains dan pengalaman kemanusiaan sehingga
menjadi pandangan yang konsisten tentang alam. Filsafat berdasarkan logosentris
diartikan sebagai analisis logis dari bahasa serta penjelasan tentang arti kata
dan konsep. Filsafat juga merupakan sekumpulan problema yang langsung mendapat
perhatian dari manusia dan yang dicarikan jawabannya oleh para ahli filsafat.[5]
Pengertian
Filsafat Menurut Para Filsuf
Berikut ini adalah definisi filsafat dalam
pandangan para filsuf yang dicatat oleh Gerard Beekman[6]:
Bertrand
Russell: “filsafat adalah tidak lebih dari suatu
usaha untuk...menjawab pertanyaan-pertanyaan terakhir, tidak secara dangkal
atau dogmatis seperti yang kita lakukan pada kehidupan sehari-hari dan bahkan
ilmu pengetahuan, akan tetapi secara kritis, dalam arti kata: setelah segala
sesuatunya diselidiki problema-problema apa yang dapat ditimbulkan oleh
pertanyaan-pertanyaan yang demikian itu dan setelah kita menjadi sadar dari segala
kekaburan dan kebingungan, yang menjadi dasar bagi pengertian-pengertian
kita sehari-hari...”
R.
Beerling: Filsafat adalah pemikiran-pemikiran yang
bebas, diilhami oleh rasio, mengenai segala sesuatu yang timbul dari
pengalaman-pengalaman.
Alfred
Ayer: Filsafat adalah pencarian akan jawaban atas
sejumlah pertanyaan yang sudah sejak zaman Yunani dalam hal-hal pokok tetap
sama saja. Pertanyaan-pertanyaan mengenai pa yang dapat kita ketahui dan
bagaimana kita dapat mengetahuinya; hal-hal apa yang ada dan bagaimana
hubungannya satu sama lain. Selanjutnya mempermasalahkan pendapat-pendapat yang telah diterima, mencari ukuran-ukuran dan menguji nilainya; apakah
asumsi-asumsi dari pemikiran itu dan selanjtnya menerima apakah hal-hal itu
berlaku.
Corn
Verhoeven: “filsafat adalah
meradikalkan keheranan ke segala jurusan.”
Arne
Naess: “bagi saya filsafat
terdiri dari pandangan-pandangan yang menyeluruh, yang diungkapkan dalam pengertian-pengertian”
J.
Hollah: dalam filsafat pada akhirnya soalnya
adalah mengenai pengertian pribadi dari seseorang.”
Karl
Popper: “Saya rasa, kita semua mempunyai filsafat
dan bahwa kebanyakan dari filsafat kita itu tidak bernilai banyak. Dan saya
kira bahwa tugas utama filsafat adalah untuk menyelidiki berbagai filsafat itu
secara kritis, filsafat mana dianut oleh
berbagai orang secara tidak kritis.”
R.
Kwant: berfilsafat yang sebenarnya adalah menguji
secara kritis akan kemestian sesuatu yang dianggap sudah semestinya.
Walter
Kaufmann: filsafat adalah pencarian akan kebenaran
dengan pertolongan fakta-fakta dan argumentasi-argumentasi, tanpa memerlukan
kekuasaan dan tanpa mengetahui hasilnya
terlebih dahulu.
J.
Staal: filsafat itu adalah
suatu ilmu yang sedikit-banyaknya dapat dijelaskan atas dasar sejarah. Ada sejumlah problema
yang telah menjadi masalah-masalah filsafat secara turun-temurun oleh karenanya
orang-orang yang dinamakan filsuf telah menggelutinya.
Ludwig
Wittgenstein: Fisafat adalah
suatu perang salip terhadap persona dengan apa bahasa mengikat pikiran kita.
Plato mendifinisikan
filsafat sebagai sebuah ilmu pengetahuan yang berusaha meraih kebenaran yang
asli dan murni, yang berisi penyelidikan tentang sebab-sebab dan asas-asas yang
paling akhir dari segala sesuatu yang ada.[7]
Aristoteles menyatakan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang senantiasa
berupaya mencari prinsip-prinsip,
penyebab-penyebabdari realitas yang ada.[8]
Descrates terkenal dengan kalimatnya “cogito
ergo sum”, “je pense je suis”: “aku berpikir maka aku ada”. Menurutnya
filsafat adalah himpunan dari segala
pengetahuan yang pangkal penyelidikannya adalah tentang Tuhan, alam dan
manusia.[9]
William
James, filsuf Amerika yang pragmatis dan pluralis
berpendapat bahwa filsafat merupakan suatu upaya yang luar biasa untuk berpikir
dengan terang dan jelas.
RF.
Beerling mengatakan bahwa filsafat merupakan suatu
usaha untuk mencapai radix/akar kenyataan dunia yang mewujud, dan juga
pengetahuan tentang diri sendiri.[10]
Pandangan
Lain Tentang Pengertian Filsafat
Pada dasarnya filsafat merupakan perenungan
mendalam mengenai sesuatu yang dianggap atau dinilai bermanfaat bagi kehidupan
manusia. Filsafat merupakan disiplin ilmu yang berkaitan dengan kebijaksanaan.[11] Pendapat
Nina Syem difinisi filsafat sebagai perenungan juga didukung oleh Louis O.
Kattsoff dalam bukunya “Pengantar Filsafat”.
Dalam bukunya tersebut Kattsoff mengatakan bahwa “filsafat merupakan
suatu analisa secara berhati-hati terhadap penalaran-penalaran mengenai suatu
masah dan penyusunan secara sengaja serta sistematis suatu sudut pandangan yang
menjadi dasar suatu tindakan.”[12]
Dalam pemahaman ini maka
kegiatan filsafat adalah “perenungan atau pemikiran”. Pemikiran jenis ini
berupa meragukan segala sesuatu, mengajukan pertanyaan, menghubungkan gagasan
yang satu dengan yang lainnya, menanyakan “mengapa”, mencari jawaban yang lebih
baik dibandingkan dengan jawaban yang tersedia pada pandangan pertama. Filsafat
sebagai perenungan mengusahakan kejelasan, keruntutan, dan keadaan memadainya
pengetahuan, agar kita dapat memperoleh
pemahaman.[13]
Pendapat lain menyatakan bahwa “filsafat
adalah pengetahuan yang metodis, sistematis dan koheren tentang seluruh
kenyataan (menyeluruh dan universal),
dan kemudian (dalam arti pandangan hidup) adalah petunjuk arah kegiatan
(aktivitas) manusia dalam segala bidang kehidupannya.[14]
daftar kepustakaan
Dani Vardiansyah, Filsafat Ilmu Komunikasi. Jakarta:
Indeks, 2008.
Darji Darmodiharjo dan
Shidarta, Pokok-pokok Filsafat Hukum. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2006.
Gerard Beekman, Filsafat para Filsuf Berfilsafat. Jakarta:
Airlangga, 1984.
Hery Susanto, Pengantar Filsafar . Salatiga: Tisara,
2012.
Louis O. Kattsoff, Pengantar Filsafat. Yogyakarta: Tiara
Wacana Yogja, 1992.
Nina W. Syam, Filsafat sebagai Akar Ilmu Komunikasi. Bandung:
Simbiosa Rekatama Media, 2010.
Nina W. Syam, Model-model Komunikasi. Bandung:
Simbiosa Rekatama Media, 2013.
[1] Nina W. Syam, Filsafat sebagai
Akar Ilmu Komunikasi (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2010),80.
[2] Dani Vardiansyah, Filsafat Ilmu
Komunikasi (Jakarta: Indeks, 2008), 17.
[3] Nina W. Syam, Model-model
Komunikasi (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2013), 25.
[4] Syam, Filsafat Ilmu Komunikasi,
80.
[5] Ibid..
[6] Gerard Beekman, Filsafat para
Filsuf Berfilsafat (Jakarta: Airlangga, 1984), 14-5.
[7] Hery Susanto, Pengantar Filsafar
(Salatiga: Tisara, 2012), 2
[8] Ibid..
[9] Ibid..
[10] Ibib..
[11] Syem, Model-model Komunikasi, 25
[12] Louis O. Kattsoff, Pengantar
Filsafat (Yogyakarta: Tiara Wacana Yogja, 1992), 4.
[13] Kattsoff, 4
[14] Darji Darmodiharjo dan Shidarta, Pokok-pokok
Filsafat Hukum (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2006), 6.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar