Selasa, 04 November 2014

KEPERCAYAAN KAUM BAPTIS TERKAIT ALKITAB, GEREJA, DAN KESELAMATAN

HAL-HAL UNIK YANG DIPERCAYAI KAUM BAPTIS TENTANG ALKITAB, GEREJA, DAN KESELAMATAN

1.             ALKITAB
Kaum Baptis menempatkan Alkitab sebagai nomor satu dalam doktrin mereka.  Alkitab merupakan dasar dari semua doktrin yang lain.  Kelemahan yang paling mendasar pada orang-orang protestan modern adalah sikap buruk terhadap Alkitab.
Ada beberapa pandangan yang tidak termasuk dalam kepercayaan kaum baptis mengenai Alkitab: 
a.       Alkitab bukan sebuah buku pengetahuan alam. 
Kaum baptis percaya bahwa Alkitab bukanlah sebuah buku Ilmu Pengetahuan Alam.  Orang yang paling banyak  menyerang doktrin Alkitab dan menuduh Alkitab tidak masuk akal adalah kaum ilmuwan.  Kebanyakan yang mereka kritisi adalah asal-usul alam semesta dan penghuninya.  Untuk mempertemukan kedua hal di atas, seorang ilmuwan yang juga beragama Kristen mengatakan: sesungguhnya tak ada pertentangan antara Alkitab dan ilmu pengetahuan tentang asal-usul dunia jika satu kenyataan dasar tetap diingat.  Alkitab mengajarkan bahwa Allah adalah pencipta langit dan bumi.  Jadi sebenarnya, ilmu pengetahuan hanya merupakan usaha manusia untuk menjelaskan cara-cara Allah. 
Baptis mempercayai bahwa antara Alkitab dan Ilmu Pengetahuan tidak ada pertentangan mengenai penciptaan.  Bahkan dalam Alkitab ada sebagian yang mengungkapkan Ilmu Pengetahuan seperti dalam Ayub 26:7 (menggantung bumi pada kehampaan), Yesaya 40:22 (bulatan bumi), Pengkhotbah 1:6-7 (putaran angin), Yeremia 33:22 (bintang-bintang tak terhitung), Ayub 25:5 (bulan memantulkan sinar).
b.      Baptis tidak percaya bahwa Alkitab adalah pembawa keberuntungan.
Alkitab bukanlah jimat yang dapat mendatangkan keberuntungan sebagaimana yang dipercayai oleh banyak orang.  Alkitab tidak merupakan bagian dari tahyul,  ia adalah firman Allah yang hidup apabila dibaca dan dihidupi oleh orang percaya.
c.       Alkitab bukan papan peramal rohani.
Alkitab bukan ilmu sihir yang dapat digunakan untuk meramal suatu keadaan.
d.      Alkitab bukan jimat yang harus disembah atau dipuja
Baptis menolak kepercayaan mengenai kesakralan Alkitab sebagai buku suci yang harus disembah.  Manusia hanya patut menyembah kepada Allah saja dan bukan kepada Alkitab.  Banyak orang Kristen yang menjadikan Alkitab sebagai buku terhormat yang tidak boleh ditaruh sembarang tempat.  Bila perlu, mereka memuja Alkitab seolah-olah Alkitab adalah Allah.  Tetapi Allah tidak menghendaki manusia menyembah kepada benda-benda mati, jika manusia menyembah Alkitab sama halnya mereka telah memberhalakan Alkitab tersebut.
Hal-hal yang dipercayai Kaum Baptis tentang Alkitab:
a.       Alkitab adalah firman Allah, wahyu, atau pernyataan Allah yang tertulis bagi manusia.
Pernyataan ini tidak sama dengan Alkitab mengandung firman Allah.  Penulis menegaskan bahwa Alkitab yang terdiri dari kitab Kejadian sampai Wahyu adalah firman Allah.
b.      Roh Kudus adalah Pengarang Alkitab (2 Petrus 1:21).
Melihat dari sisi penulisnya, Alkitab ditulis oleh berbagai penulis yang memiliki latar belakang berbeda-beda, pendidikan yang berbeda-beda, dan hidup dalam waktu yang tidak sama (antara 1500 tahun).  Cara penulis mengekspresikan tulisan itu juga berbeda-beda.  Namun sungguh mengherankan kalau dari sekian banyak penulis (sekitar 40 orang), Alkitab mengungkapkan satu benang merah yang dapat ditarik dari Perjanjian Lama sampai Perjanjian Baru yaitu mengenai satu tema Kristus sebagai Penebus dosa manusia.  Tema ini telah diungkapkan dalam Perjanjian Lama melalui nubuatan, dan dalam Perjanjian Baru dengan kenyataan penggenapan.  Roh Kudus yang menjadi perancang penulisan Alkitab.  Ia mengawasi setiap penulisan dan memastikan bahwa semua itu berdasarkan kehendak Allah.
c.       Alkitab diilhamkan oleh Roh Kudus kata demi kata
Roh Kudus menjaga begitu rupa kata-kata penulis yang mencatat pemikiran yang diilhamkan itu sehingga tak memungkinkan mereka melakukan kesalahan. Ada dua teori yang berkembang dalam kaum Injili yaitu: teori dinamika (Roh Kudus mengilhami pikiran penulis), dan teori amanuensis ( Roh Kudus mendiktekan kata-katanya).  Kaum baptis percaya dua-dua, selain Ia mengilhami pikiran penulis, ia juga mengontrol kata demi kata yang diungkapkan penulis melalui  tulisan.
d.      Roh Kudus adalah pengarang Alkitab sehingga dalam naskah aslinya tak mungkin salah dan tidak terdapat kekeliruan.
e.       Alkitab adalah panutan tertinggi dan menentukan untuk orang-orang Kristen dalam segala hal keimanan dan kehidupan sehari-hari.
Alkitab merupakan penguasa bagi kehidupan orang Kristen, Alkitab merupakan sumber penerangan yang sah dan doktrin bagi orang Kristen.  Alkitab juga merupakan sarana Roh Kudus untuk mengubah seseorang menjadi takut akan Tuhan dan membuat seseorang menjadi lahir baru.  Pengajaran Alkitab membawa manusia pada penyelamatan yang disediakan secara Cuma-Cuma dalam Kristus Yesus.
Dengan demikian, tata cara gereja menyesuaikan Alkitab, bukan Alkitab yang menyesuaikan diri dengan tata gereja.  Sebab Alkitab adalah kebenaran yang finalitas.
f.       Kaum Baptis percaya bahwa 39 kitab PL dan 28 kitab PB merupakan Alkitab yang lengkap.
Kaum baptis menolak kitab Apochrypha dan percaya bahwa tidak ada lagi penambahan Wahyu/Alkitab.
g.      Alkitab tidak memerlukan pembelaan dari manusia.  Sebab Alkitab dapat membela dirinya sendiri karena ia adalah kebenaran.
h.      Alkitab berlaku tanpa batas waktu
i.        Alkitab adalah pedang Roh yang harus digunakan orang Kristen untuk berperang demi kebenaran.
Demikianlah hal-hal umum dan dasariah yang dipercayai oleh kaum baptis mengenai Alkitab.
2.             GEREJA
Ada sepuluh hal unik yang dipertimbangkan kaum baptis untuk sebuah gereja adalah:
a.       Alas (Pondasi)
Alkitab mengajarkan bahwa Kristus adalah alas gereja, atau dengan kata lain adalah pondasi gereja secara rohani.  Penafsiran yang berbeda-beda mengenai Matius 16:18 mengakibatkan perdebatan yang sengit di kalangan orang-orang percaya.  Namun dalam hal ini, Alkitab merupakan kebenaran mutlak dan sumber informasi yang tidak mungkin salah.  Sebagian besar gereja Katolik menafsirkan kata “Petrus” dan “Batu Karang” dalam hal ini memiliki arti yang sama.  Mereka beranggapan bahwa Kristus telah menetapkan Petrus sebagai alas gereja.
Tulisan asli ayat di atas, Petrus ditulis “Petros” dan batu karang ditulis “Petra”.  WE. Vine dalam “Expository Dictionary of New Testament Words” yang dikutip dalam bukunya Harold F, “Kepercayaan Kaum Baptis” menjelaskan: Petra berarti sebongkah (sebukit) batu karang, sedangkan “Petros” berarti sebutir batu lepas. Di seluruh Alkitab kata “batu karang” digunakan sebagai lambang Allah contohnya adalah Mazmur 18:31, Ulangan 33:3-4, 1 Korintus 10:4.  Oleh karena itu, Yesuslah yang menjadi pondasi atau dasar dari gereja.  Yesus merupakan alas bagi pendirian gereja.  Gereja yang kokoh dalam pertumbuhan rohaninya hanyalah gereja yang dibangun berdasarkan kasih Yesus.
b.      Kepala
Alkitab dengan tegas mengatakan bahwa Yesus adalah kepala jemaat (Efesus 5:22-24).  Yesus merupakan pemegang otoritas tertinggi dalam jemaat, sehingga segala bentuk keputusan harus mendahulukan kehendak Kristus, dan segala kegiatan jemaat harus berdasarkan pimpinan Yesus melalui bimbingan Roh Kudus.  Dengan demikian, kaum baptis menolak segala bentuk pimpinan yang berlebihan dalam gereja sebagaimana dalam gereja Katolik.
c.       Keanggotaan
Gereja dibangun dari orang-orang yang beriman kepada Yesus Kristus, sebagai Tuhan dan Juruselamat serta yang rindu dan mau dengan setia melayani-Nya.  Syarat atau ciri utama anggota gereja adalah bertobat dan setia.
Anggota gereja yang benar adalah sekumpulan orang yang percaya pada Yesus yang berkumpul bersama-sama untuk bertumbuh bersama dalam iman dan saling melayani.  Orang yang ikut-ikutan masuk ke gereja tetapi belum percaya pada Yesus adalah bukan kategori anggota gereja.  Demikian juga halnya dengan orang yang mengaku percaya pada Yesus tetapi perilakunya tidak mencerminkan perilaku pengikut Yesus, berarti orang ini juga hanya ikut-ikutan.
d.      Pejabat-pejabat
Pejabat dalam gereja terdiri dari dua bagian:
·                   Pendeta adalah orang yang bertanggungjawab memberi makan sidang jemaatnya dengan susu dan daging dari firman Tuhan.
·                   Diakon adalah pelayan yang membantu pendeta untuk menangani persoalan-persoalan yang terjadi dalam gereja.  Dewan perwakilan gereja, dewan pengutusan Injil, serta dewan pendidikan Kristen adalah termasuk dalam diakon.
e.       Penggambaran
·                   Tubuh Kristus (Roma 12:4-8)
·                   Mempelai Kristus (Efesus 5:22-23)
f.       Penggolongan
·                   Gereja umum atau gereja yang tak kelihatan (rohani)
Kata gereja sesungguhnya berarti dipanggil untuk bersidang.  Dalam Kisah Para Rasul 7:38 Israel dikatakan sebagai sidang jemaat di padang belantara.  Kiasan itu sempurna.  Setiap orang yang mengaku Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat ada dalam gereja umum.
·                   Gereja setempat
Gereja setempat adalah sekelompok orang-orang percaya yang diorganisasikan dalam suatu masyarakat setempat untuk melakukan pekerjaan Kristus.
g.      Kegiatan (program)
a.       Dipandang secara negatif.
Kegiatan gereja bukan ditujukan untuk pemerintahan.  Oleh karena itu, gereja dan negara harus dipisahkan, sehingga gereja tidak mengusai negara dan juga negara tidak menguasai gereja.
b.      Dipandang secara positif
Gereja harus menyediakan kegiatan yang membuat para anggota dapat tumbuh dan matang dalam iman dan kehidupan rohaninya sebagaimana dikehendaki oleh Allah.  Kegiatan gereja harus diatur sedemikian rupa sehingga terstruktur dengan baik, dan semua anggota gereja dapat mengambil bagian di dalamnya serta dapat menghasilkan dampak yang positif bagi jemaat maupun bagi masyarakat luar gereja,
h.      Suasana
Suasana yang dikehendaki adalah tertib, tercipta suasana yang kondusif, terlihat adanay persatuan dan kesatuan antar jemaat, saling menghormati, penuh kasih dan saling mengutamakan kepentingan orang lain.
i.        Pemeliharaan
Gereja merupakan lembaga di dunia ini yang ditakdirkan untuk kekal oleh Allah (Mat.16:18).
j.        Tanda Pengenal yaitu hikmat setiap orang karena imannya tahu dalam hatinya bahwa ia termasuk umat tebusan Allah (1 Tes. 4:13-18).
3.             KESELAMATAN
Setiap orang membutuhkan keselamatan.  Ini salah satu hal yang dipercayai kaum baptis mengenai keselamatan.  Bahwa keselamatan itu perlu karena setiap orang telah jatuh dalam dosa.   Tak ada satupun orang yang benar di dunia ini, setiap insan adalah manusia berdosa.  Dosa itu timbul karena dosa warisan, dan juga karena kelalaian manusia itu sendiri melanggar perintah Allah dan gagal melakukan kebenaran.
Manusia tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri.  Ia harus menerima hukuman dari Allah yaitu kebinasaan.  Sekalipun manusia melakukan amal, namun upah dosa tidak berkurang, sebab bagaimanapun juga, bila dosa itu telah matang ia melahirkan maut.  Hanyalah Allah yang mampu menyelamatkan manusia dengan kasih-Nya melalui pengorbanan Yesus Kristus.  Dalam karya penyelamatan, terlihat bagaimana Allah Trinitas itu mengambil bagiannya.  Terkadang Ia berbicara sebagai Bapa, sebagai Anak, atau sebagai Roh Kudus. 
Keselamatan hanya tersedia di dalam Yesus Kristus (Yohanes 3:16).  Dan Roh Kudus mewujudkan keselamatan itu dalam hidup orang percaya dengan menginsafkan mereka, mengajar, dan mengingatkan.
Syarat untuk memperoleh keselamatan adalah bertobat.  Pertobatan ini dilakukan sekali untuk selamanya.  Syarat kedua untuk keselamatan adalah iman.  Tanpa iman, mustahil manusia memperolah keselamatan.  Hanya melalui iman saja manusia dapat masuk dalam dimensi rohani untuk mengenal kehendak Allah.  Iman yang dimaksud adalah iman yang ditujukan kepada Yesus Kristus.

Keselamatan yang didapat dalam Kristus Yesus adalah karunia Allah yang tidak ternilai harganya.  Sehingga manusia harus menghargainya dengan meresponi keselamatan yang diberikan oleh Tuhan itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar