Selasa, 04 November 2014

PAK DAN REMAJA

BAB I
PAK DAN REMAJA
Pendidikan Agama Kristen disingkat PAK merupakan sebuah kegiatan belajar-mengajar dengan fokus ajaran adalah penganalan akan Tuhan yang didapat melalui pelajaran Alkitab.  Aktivitas PAK hanya terjadi antara manusia dan mencakup jangkauan yang sangat luas.
                                                                                                                                                                 a.       Pengertian PAK
Sebelum menggali telalu dalam mengenai peranan PAK dalam mengatsi kenakalan remaja, perlu mengetahui dulu apa yang dimaksud dengan PAK.  Banyak orang mendefenisikan PAK menurut konsepnya masing-masing ada yang mengatakan bahwa PAK itu hanya di sekolah atau hanya di gereja.  Tetapi sebenarnya ketika seseorang dilahirkan dalam keluarga Kristen, apabila ia diajarkan tentang Tuhan dan hal-hal yang baik kegiatan itu pun sudah menyangkut PAK.  Gereja, sekolah, dan orangtua dapat mengambil alih peranan PAK.  Tidak selalu di sekolah atau di gereja manusia mengenal Tuhan.  “Gereja sendiri tentu juga menjadi obyek PAK.  Salah satu tujuannya yang penting ialah untuk mendidik anak-anak, orang-orang muda, dan orang-orang dewasa pun supaya menjadi anggota gereja yang rajin dan setia”[1]
Para ahli mendefinisikan PAK ke dalam berbagai pengertian antara lain adalah Hieronimus (345-420) mengatakan bahwa PAK adalah pendidikan yang bertujuan mendidik jiwa sehingga menjadi bait Tuhan, hal ini sesuai dengan Mat. 5:18.  Demikian juga C.L.J Sherryl 1892-1957) ia mengatakan bahwa “PAK adalah pendidikan yang bertujuan memperkenlkan Alkitab kepada pelajar sehingga mereka siap menjawab dan menjumpai Allah.”[2]
Pengajar merupakan suatu usaha yang ditujukan kepada pribadi tiap-tiap pelajar.  Meskipun pengajaran dilakukan secara serempak namun maksudnya ialah supaya masing-masing pelajar akan merespon pengajaran itu secara pribadi.  Yang menjadi pusat pengajaran PAK adalah Tuhan Yesus yang telah menyelamatkan umat manusia dari dosa.  Inilah kerinduan guru PAK yang telah insaf akan tujuan PAK yang sebenarnya yaitu menanam dan memelihara bibit iman dalam hati anak didiknya sehingga dapat hidup dan berbuah dalam Tuhan.
                                                                                                                                                            b.       Pengertian  Remaja
Masa remaja adalah masa transisi dari usia kanak-kanak menuju kedewasaan.  Fase ini merupakan fase yang rawan sekali dimana remaja mudah terpengaruh dalam hal-hal yang tidak bermoral.  Masa remaja dikenal juga sebagai masa pubertas yang mana seseorang mengalami perubahan dalam dirinya baik secara fisik maupun perubahan-perubahan yang lain.[3]
Ada banyak perubahan dalam diri remaja secara fisik yang juga akan mempengaruhi tingkah lakunya, seperti perubahan fungsi dan bentuk organ-organ tubuh dan juga pola pikir serta perasaan.  Tidak mengherankan kalau seringkali remaja mengalami depresi berat karena perubahan yang terjadi dalam dirinya.  Seiring dengan pertumbuhannya kelenjar-kelenjar dalam tubuhnya mulai aktif mensekresikan hormon-hormon, sebagai akibatnya remaja mulai penasaran akan seks dan merasa membutuhkannya.  Apabila hal ini tidak diarahkan maka itu akan berakibat fatal bagi remaja.  Nuhamara mengatakan bahwa “Masa remaja adalah masa dimana seseorang membuat kenangan.  Suatu masa dimana seorang individu mencari identitas khusus”[4]
Secara kognitif mereka mengalami perkembangan.  Hal-hal yang pernah diajarkan hanya diterima apabila masuk akal.  Tetapi mereka juga terbuka terhadap ide-ide atau bimbingan apabila itu bisa membuat mereka merasa diresponi dan kebutuhan mereka dipenuhi.  Remaja pada dasarnya tidak lagi percaya terhadap mitos atau dongeng yang pernah diajarkan orangtua pada masa kecil tetapi mereka cenderung mempertanyakan hal-hal yang dirasa aneh.  Pengajaran yang diberikan tidak diterima begitu saja, mereka bersifat kritis terhadap apa yang mereka hadapi.
Penerimaan mereka terhadap orang lain juga dipengaruhi oleh bagaimana seseorang tersebut merseponi mereka sehingga mereka memfigurkan orang tersebut.




BAB II
PERANAN PAK DALAM MENGATASI KENAKALAN REMAJA
Berbagai usaha yang dilakukan terasa sia-sia apabila tidak disertai campur tangan Tuhan.  Banyak psikiater dan ahli mencoba untuk mencarikan solusi yang dapat mengurangi atau mencegah dan menanggulangi kenakalan remaja, tetapi hal itu tidak dapat menjawab masalah yang dihadapi.  Secara nyata hanyalah ajaran Tuhan yang mampu untuk melindungi anak-anak-Nya dari bahaya dunia ini berupa dosa.  Roh Kudus akan bekerja untuk mencelikkan mata hati setiap manusia, tak peduli dari usia mana pun itu.  Inilah peranan PAK untuk memperkenalkan kuasa Tuhan ini dalam kehidupan para remaja sebelum mereka terlanjur jatuh dalam hal-hal yang dibenci oleh Tuhan.
                                                                                                                                                  a.    Konsep Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja berdasarkan yang terjadi di lingkungan hidup masyarakat saat ini meliputi segala jenis tindakan atau tingkah laku remaja yang cenderung mengakibatkan dampak nagatif terhadap diri, masa depan, atau cita-cita remaja bahkan juga mempengaruhi kondisi keluarga.  Seperti yang sudah-sudah terjadi kenakalan remaja ini seperti keterlibatan dalam penggunaan obat-obat terlarang, minuman keras, pergaulan bebas, dan bahkan free sex.  Kesemua ini merupakan akar kejahatan yang menjerumuskan remaja ke dalam kehancuran.
Kenakalan remaja disebabkan oleh berbagai faktor baik dari dalam maupun dari luar dirinya.  Faktor dari dalam misalnya pola pikirnya yang cenderung negatif terhadap dirinya sendiri (tidak dapat menerima dirinya), perceraian orangtua dan masalah lain dalam keluarga, atau pun kurang kasih sayang dalam keluarga.  Oleh karena berbagai masalah itu remaja memutuskan untuk melakukan suatu hal yang dianggapnya dapat melepaskan dia dari masalah.  Ia bisa saja melakukannya dengan mencari hiburan atau hal-hal yang menyenangkan hati.  Bukan hanya itu saja, lingkungan juga dapat menjadi salah satu faktor seperti perkembangan IPTEK yang begitu pesat, aliran informasi yang begitu deras sehingga membuta batas-batas Negara menjadi kabur sehingga budaya dari Negara yang satu mudah sekali masuk ke Negara yang lain.
Kenakalan remaja seringkali hanyalah sebuah keputusan yang diambil karena desakkan masalah atau lingkungan yang begitu memikat dan memaksa dia untuk harus turut ambil bagian dalamnya.  Pada dasarnya remaja lebih cenderung menginginkan kegiatan-kegiatan yang mengundang kegairahan hidup karena kegiatan itu menyenangkan.  Mental remaja belum cukup kuat untuk menanggung masa sehingga ia harus mengalihkan perhatiannya kepada hal-hal yang dapat membuat ia lupa akan masalahnya dan bahagia walaupun itu hanya sementara.  Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Kristianto dalam bukunya Prisnsip dan Praktik PAK, “Kegairahan hidup muncul dari berbagai hal sepertimengambil resiko, terlibat dalam petualangan, dan mencari kesenangan.”[5]

                                                                                                               b.    Peran PAK Dalam Mengatasi Kenakalan Remaja
Guru PAK dan pelayan-pelayan Tuhan di gereja menjadi alat untuk membawa remaja kepada Tuhan melalui pengajaran.  Firman Tuhan adalah buku yang penuh otoritas dan pengajaran yang tidak mungkin salah.  Setidaknya ada tiga jenis peran PAK dalam mengatasi kenakalan remaja yaitu membekali remaja, membantu remaja mengidentifikasi masalahnya, dan menanamkan iman melalui benih firman Tuhan.
a.1.      Membekali Remaja
Lingkungan merupakan wadah di mana remaja dibentuk menjadi satu pribadi seperti kelak ketika ia dewasa.  Lingkungan yang baik membuat pertumbuhan remaja baik tetapi lingkungan yang buruk membentuk dia menjadi seorang yang tidak berkenan.  Kecuali ia sendiri bertobat, tak ada yang dapat mengubahkan dia.  Kalau remaja hidup di kota metropolitan yang pada dasarnya biasa bergaul bebas maka remaja dengan mudah menyerapnya.
Sebagaimana firman Tuhan adalah berfungsi sebagai pagar dan cermin, ia dapat menjadi pedoman atau acuan sekaligus sebagai tolak ukur atau penilai hidup manusia di segala jenjang usia termasuk remaja.  Seperti yang dikatakan dalam Mazmur 119:9 “Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.” Dan II Timotius 3:16 mengatakan bahwa, “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mangajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.”  Kedua ayat ini mendukung bahwa firman Tuhan sangat bereperan penting untuk menjaga perilaku manusia tetap dalam jalur yang ditetapkan Allah.  Apabila remaja telah dibekali pengajaran firman Tuhan maka tentu mereka akan merasa ditegur setiap kali melakukan hal yang keji di mata Tuhan.
b.1.      Membantu Remaja Mengidentifikasi Masalahnya
Penerimaan terhadap diri sendiri, keluarga, teman, orangtua dan saudara meruapak sebuah masalah besar bagi remaja.  Dalam kelompok remaja selalu merasa ada yang tidak cocok satu dengan yang lain.  Ada juga yang mengalami kesulitan utnk berteman dan memperoleh penerimaan dari orang-orang lain dalam kelompok.  Alasan penolakkan dapat bermacam-macam, mungkin penampilan, kepribadian, latar belakang keluarga, sosial-ekonomi, kemampuan, minat, atau mungkin ia anak baru dalam kelompok itu.  penolakan ini dapat dibarengi dengan perlakuan kasar.
Permasalahan di atas merupakan sebagian besar masalah yang dihadap remaja.  Oleh karena itu, ia membutuhkan pertolongan agar untuk mengidentifikasikan masalahnya dengan benar.  “Tugas pemimpin remaja adalah memperhatikan seandainya ada di antara anggota remaja merasa tertolak dan berusaha memberi pengertian bahwa tidak semua orang menolaknya”[6]





BAB III
KESIMPULAN
Manfaat PAK bagi remaja sangat penting untuk menjaga perilaku remaja agar terhindar dari masalah yang pada umumnya dihadapi oleh anak remaja yang tidak mengenal Tuhan.  Tetapi anak remaja yang telah dibimbing secara baik tidak akan mudah terpengaruh dalam hal-hal yang tidak senonoh itu.
Usaha guru dalam menyesuaikan PAK dengan kebutuhan remaja sebagai peserta didik menjadi salah satu factor yang menentukan masa depan remaja, dimana remaja harus memilih berbuat baik atau jahat telah mulai terpikir olehnya.  Dampak dari pengajaran yang tidak benar akan menghasilkan anak didik yang tidak benar juga.  Sehingga dalam hal ini perlu ada kerjasama antara orangtua dengan pelaksana PAK di sekolah atau di gereja.
PAK tidak hanya pengalaman mengajar dari seorang guru atau sebatas kurikulum yang telah ditetapkan.  Lebih daripada itu ada hal-hal yang harus dikembangkan agar PAK benar-benar menjalankan fungsinya sebagai sebuah sarana Allah mendidik para remaja melalui firman-Nya.
Oleh karena itu diperlukan penafsiran yang tepat dalam menyampaikan firman Tuhan supaya anak-anak didik tidak sesat oleh penafsiran yang salah.  Seorang guru terus membekali diri dan mengahapi setiap aneka ragam masalah yang dihadap dalam pelayanan terlebih khusus terhadap peserta didik.  Dengan ini akan mudah menghadapi masalah remaja yang selama ini ditakuti oleh setiap orangtua.



[1] E.G. Homrighausen dan I.H. Enklar, Pendidikan Agama Kristen, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2007), hlm. 23.
[2] Paulus Lilik Kristianto, Prinsip dan Pratek Pendidikan Agam Kristen, (Yogyakarta: yayasan ANDI, 2006), hlm. 2-3.
[3] Daniel Nuhamara, PAK Remaja, (Bandung: Jurnal Info Media, 2008), hlm. 10.
[4] Enklar, Ibid, hlm.10-15.
[5] Kristianto, Ibid., hlm. 95.
[6] Nuhamara, hlm. 57.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar