BAB I
PAK DAN REMAJA
Pendidikan Agama Kristen disingkat PAK merupakan sebuah
kegiatan belajar-mengajar dengan fokus ajaran adalah penganalan akan Tuhan yang
didapat melalui pelajaran Alkitab.
Aktivitas PAK hanya terjadi antara manusia dan mencakup jangkauan yang
sangat luas.
a.
Pengertian PAK
Sebelum menggali telalu dalam mengenai peranan PAK dalam
mengatsi kenakalan remaja, perlu mengetahui dulu apa yang dimaksud dengan
PAK. Banyak orang mendefenisikan PAK
menurut konsepnya masing-masing ada yang mengatakan bahwa PAK itu hanya di
sekolah atau hanya di gereja. Tetapi
sebenarnya ketika seseorang dilahirkan dalam keluarga Kristen, apabila ia
diajarkan tentang Tuhan dan hal-hal yang baik kegiatan itu pun sudah menyangkut
PAK. Gereja, sekolah, dan orangtua dapat
mengambil alih peranan PAK. Tidak selalu
di sekolah atau di gereja manusia mengenal Tuhan. “Gereja sendiri tentu juga menjadi obyek
PAK. Salah satu tujuannya yang penting
ialah untuk mendidik anak-anak, orang-orang muda, dan orang-orang dewasa pun
supaya menjadi anggota gereja yang rajin dan setia”[1]
Para ahli mendefinisikan PAK ke dalam berbagai pengertian
antara lain adalah Hieronimus (345-420) mengatakan bahwa PAK adalah pendidikan
yang bertujuan mendidik jiwa sehingga menjadi bait Tuhan, hal ini sesuai dengan
Mat. 5:18. Demikian juga C.L.J Sherryl
1892-1957) ia mengatakan bahwa “PAK adalah pendidikan yang bertujuan
memperkenlkan Alkitab kepada pelajar sehingga mereka siap menjawab dan
menjumpai Allah.”[2]
Pengajar merupakan suatu usaha yang ditujukan kepada pribadi
tiap-tiap pelajar. Meskipun pengajaran
dilakukan secara serempak namun maksudnya ialah supaya masing-masing pelajar
akan merespon pengajaran itu secara pribadi.
Yang menjadi pusat pengajaran PAK adalah Tuhan Yesus yang telah
menyelamatkan umat manusia dari dosa.
Inilah kerinduan guru PAK yang telah insaf akan tujuan PAK yang
sebenarnya yaitu menanam dan memelihara bibit iman dalam hati anak didiknya
sehingga dapat hidup dan berbuah dalam Tuhan.
b.
Pengertian
Remaja
Masa remaja adalah masa transisi dari usia kanak-kanak menuju
kedewasaan. Fase ini merupakan fase yang
rawan sekali dimana remaja mudah terpengaruh dalam hal-hal yang tidak
bermoral. Masa remaja dikenal juga
sebagai masa pubertas yang mana seseorang mengalami perubahan dalam dirinya
baik secara fisik maupun perubahan-perubahan yang lain.[3]
Ada banyak perubahan dalam diri remaja secara fisik yang juga
akan mempengaruhi tingkah lakunya, seperti perubahan fungsi dan bentuk
organ-organ tubuh dan juga pola pikir serta perasaan. Tidak mengherankan kalau seringkali remaja
mengalami depresi berat karena perubahan yang terjadi dalam dirinya. Seiring dengan pertumbuhannya
kelenjar-kelenjar dalam tubuhnya mulai aktif mensekresikan hormon-hormon,
sebagai akibatnya remaja mulai penasaran akan seks dan merasa
membutuhkannya. Apabila hal ini tidak
diarahkan maka itu akan berakibat fatal bagi remaja. Nuhamara mengatakan bahwa “Masa remaja adalah
masa dimana seseorang membuat kenangan.
Suatu masa dimana seorang individu mencari identitas khusus”[4]
Secara kognitif mereka mengalami perkembangan. Hal-hal yang pernah diajarkan hanya diterima
apabila masuk akal. Tetapi mereka juga
terbuka terhadap ide-ide atau bimbingan apabila itu bisa membuat mereka merasa
diresponi dan kebutuhan mereka dipenuhi.
Remaja pada dasarnya tidak lagi percaya terhadap mitos atau dongeng yang
pernah diajarkan orangtua pada masa kecil tetapi mereka cenderung
mempertanyakan hal-hal yang dirasa aneh.
Pengajaran yang diberikan tidak diterima begitu saja, mereka bersifat
kritis terhadap apa yang mereka hadapi.
Penerimaan mereka terhadap orang lain juga dipengaruhi oleh
bagaimana seseorang tersebut merseponi mereka sehingga mereka memfigurkan orang
tersebut.
BAB II
PERANAN PAK DALAM MENGATASI KENAKALAN REMAJA
Berbagai usaha yang dilakukan terasa sia-sia apabila tidak
disertai campur tangan Tuhan. Banyak
psikiater dan ahli mencoba untuk mencarikan solusi yang dapat mengurangi atau
mencegah dan menanggulangi kenakalan remaja, tetapi hal itu tidak dapat
menjawab masalah yang dihadapi. Secara
nyata hanyalah ajaran Tuhan yang mampu untuk melindungi anak-anak-Nya dari
bahaya dunia ini berupa dosa. Roh Kudus
akan bekerja untuk mencelikkan mata hati setiap manusia, tak peduli dari usia
mana pun itu. Inilah peranan PAK untuk
memperkenalkan kuasa Tuhan ini dalam kehidupan para remaja sebelum mereka
terlanjur jatuh dalam hal-hal yang dibenci oleh Tuhan.
a. Konsep
Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja berdasarkan yang terjadi di lingkungan hidup
masyarakat saat ini meliputi segala jenis tindakan atau tingkah laku remaja yang
cenderung mengakibatkan dampak nagatif terhadap diri, masa depan, atau
cita-cita remaja bahkan juga mempengaruhi kondisi keluarga. Seperti yang sudah-sudah terjadi kenakalan
remaja ini seperti keterlibatan dalam penggunaan obat-obat terlarang, minuman keras,
pergaulan bebas, dan bahkan free sex.
Kesemua ini merupakan akar kejahatan yang menjerumuskan remaja ke dalam
kehancuran.
Kenakalan remaja disebabkan oleh berbagai faktor baik dari
dalam maupun dari luar dirinya. Faktor
dari dalam misalnya pola pikirnya yang cenderung negatif terhadap dirinya
sendiri (tidak dapat menerima dirinya), perceraian orangtua dan masalah lain
dalam keluarga, atau pun kurang kasih sayang dalam keluarga. Oleh karena berbagai masalah itu remaja
memutuskan untuk melakukan suatu hal yang dianggapnya dapat melepaskan dia dari
masalah. Ia bisa saja melakukannya
dengan mencari hiburan atau hal-hal yang menyenangkan hati. Bukan hanya itu saja, lingkungan juga dapat menjadi
salah satu faktor seperti perkembangan IPTEK yang begitu pesat, aliran
informasi yang begitu deras sehingga membuta batas-batas Negara menjadi kabur
sehingga budaya dari Negara yang satu mudah sekali masuk ke Negara yang lain.
Kenakalan remaja seringkali hanyalah sebuah keputusan yang
diambil karena desakkan masalah atau lingkungan yang begitu memikat dan memaksa
dia untuk harus turut ambil bagian dalamnya.
Pada dasarnya remaja lebih cenderung menginginkan kegiatan-kegiatan yang
mengundang kegairahan hidup karena kegiatan itu menyenangkan. Mental remaja belum cukup kuat untuk
menanggung masa sehingga ia harus mengalihkan perhatiannya kepada hal-hal yang
dapat membuat ia lupa akan masalahnya dan bahagia walaupun itu hanya
sementara. Hal ini sesuai dengan yang
dikatakan oleh Kristianto dalam bukunya Prisnsip dan Praktik PAK, “Kegairahan
hidup muncul dari berbagai hal sepertimengambil resiko, terlibat dalam
petualangan, dan mencari kesenangan.”[5]
b. Peran
PAK Dalam Mengatasi Kenakalan Remaja
Guru PAK dan pelayan-pelayan Tuhan di gereja menjadi alat untuk
membawa remaja kepada Tuhan melalui pengajaran.
Firman Tuhan adalah buku yang penuh otoritas dan pengajaran yang tidak
mungkin salah. Setidaknya ada tiga jenis
peran PAK dalam mengatasi kenakalan remaja yaitu membekali remaja, membantu
remaja mengidentifikasi masalahnya, dan menanamkan iman melalui benih firman
Tuhan.
a.1. Membekali
Remaja
Lingkungan merupakan wadah di mana remaja dibentuk menjadi satu
pribadi seperti kelak ketika ia dewasa.
Lingkungan yang baik membuat pertumbuhan remaja baik tetapi lingkungan
yang buruk membentuk dia menjadi seorang yang tidak berkenan. Kecuali ia sendiri bertobat, tak ada yang
dapat mengubahkan dia. Kalau remaja
hidup di kota metropolitan yang pada dasarnya biasa bergaul bebas maka remaja
dengan mudah menyerapnya.
Sebagaimana firman Tuhan adalah berfungsi sebagai pagar dan
cermin, ia dapat menjadi pedoman atau acuan sekaligus sebagai tolak ukur atau
penilai hidup manusia di segala jenjang usia termasuk remaja. Seperti yang dikatakan dalam Mazmur 119:9
“Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan
menjaganya sesuai dengan firman-Mu.” Dan II Timotius 3:16 mengatakan bahwa,
“Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mangajar, untuk
menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam
kebenaran.” Kedua ayat ini mendukung
bahwa firman Tuhan sangat bereperan penting untuk menjaga perilaku manusia
tetap dalam jalur yang ditetapkan Allah.
Apabila remaja telah dibekali pengajaran firman Tuhan maka tentu mereka
akan merasa ditegur setiap kali melakukan hal yang keji di mata Tuhan.
b.1. Membantu
Remaja Mengidentifikasi Masalahnya
Penerimaan terhadap diri sendiri, keluarga, teman, orangtua dan
saudara meruapak sebuah masalah besar bagi remaja. Dalam kelompok remaja selalu merasa ada yang
tidak cocok satu dengan yang lain. Ada
juga yang mengalami kesulitan utnk berteman dan memperoleh penerimaan dari
orang-orang lain dalam kelompok. Alasan
penolakkan dapat bermacam-macam, mungkin penampilan, kepribadian, latar
belakang keluarga, sosial-ekonomi, kemampuan, minat, atau mungkin ia anak baru
dalam kelompok itu. penolakan ini dapat
dibarengi dengan perlakuan kasar.
Permasalahan di atas merupakan sebagian besar masalah yang
dihadap remaja. Oleh karena itu, ia
membutuhkan pertolongan agar untuk mengidentifikasikan masalahnya dengan
benar. “Tugas pemimpin remaja adalah memperhatikan
seandainya ada di antara anggota remaja merasa tertolak dan berusaha memberi
pengertian bahwa tidak semua orang menolaknya”[6]
BAB III
KESIMPULAN
Manfaat PAK bagi remaja sangat penting untuk menjaga perilaku
remaja agar terhindar dari masalah yang pada umumnya dihadapi oleh anak remaja
yang tidak mengenal Tuhan. Tetapi anak
remaja yang telah dibimbing secara baik tidak akan mudah terpengaruh dalam
hal-hal yang tidak senonoh itu.
Usaha guru dalam menyesuaikan PAK dengan kebutuhan remaja
sebagai peserta didik menjadi salah satu factor yang menentukan masa depan
remaja, dimana remaja harus memilih berbuat baik atau jahat telah mulai
terpikir olehnya. Dampak dari pengajaran
yang tidak benar akan menghasilkan anak didik yang tidak benar juga. Sehingga dalam hal ini perlu ada kerjasama
antara orangtua dengan pelaksana PAK di sekolah atau di gereja.
PAK tidak hanya pengalaman mengajar dari seorang guru atau
sebatas kurikulum yang telah ditetapkan.
Lebih daripada itu ada hal-hal yang harus dikembangkan agar PAK
benar-benar menjalankan fungsinya sebagai sebuah sarana Allah mendidik para
remaja melalui firman-Nya.
Oleh karena itu diperlukan penafsiran yang tepat dalam
menyampaikan firman Tuhan supaya anak-anak didik tidak sesat oleh penafsiran
yang salah. Seorang guru terus membekali
diri dan mengahapi setiap aneka ragam masalah yang dihadap dalam pelayanan
terlebih khusus terhadap peserta didik.
Dengan ini akan mudah menghadapi masalah remaja yang selama ini ditakuti
oleh setiap orangtua.
[1] E.G.
Homrighausen dan I.H. Enklar, Pendidikan Agama Kristen, (Jakarta: BPK
Gunung Mulia, 2007), hlm. 23.
[2] Paulus
Lilik Kristianto, Prinsip dan Pratek Pendidikan Agam Kristen,
(Yogyakarta: yayasan ANDI, 2006), hlm. 2-3.
[3] Daniel
Nuhamara, PAK Remaja, (Bandung: Jurnal Info Media, 2008), hlm. 10.
[4] Enklar, Ibid,
hlm.10-15.
[5] Kristianto,
Ibid., hlm. 95.
[6]
Nuhamara, hlm. 57.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar