Senin, 10 November 2014

Rasa seorang Ibu

Setiap kali menjelang pulang, saya merasakan betapa rindunya kepada anak meskipun 3 jam yang lalu kami baru aja bertemu.

Menunggu 10 menit sebelum jam pulang itu adalah sesuatu yang teramat lama bagiku.  Saya sangat suka membayangkan anak saya ketika di tempat kerja. Selalu teringat akan tingkahnya saat menyambut saya pulang kerja.

Itulah seorang Ibu.  Meskipun lelah namun Ibu selalu mengutamakan anaknya.  Kadang-kadang saya menunda makan demi anak saya.  Tepatnya ketika saya pulang dan dia mengulurkan tangan untuk digendong, saya segera menggendong dia.

Kehadiran anak saya adalah suatu hadiah yang istimewa yang membuat saya selalu bersyukur. Saya memang bukan ibu yang baik bagi beberapa orang karena saya meninggalkan anak saya demi bekerja.  Tetapi inilah suatu cara saya demi anak saya kelak.

Tak ada kata apapun yang bisa menggambarkan betapa sedihnya ketika si kecil masih menyusui dan saya terpaksa tinggalkan.  Semua itu saya lakukan demi komitmen pelayanan terbaik di tempat di mana Tuhan sudah menetapkan saya.

Biarlah orang berkata apa, yang penting saya berusaha dekat dan memberi yang terbaik kepada buah hatiku.
saya dan suami berkomitmen untuk memberi yang terbaik kepadanya.
Kiranya anak ini menjadi anak kebanggaan orangtua, bangsa dan negara, dan terlebih-lebih TUHAN di Sorga.



1 komentar: